Perkembangan Covid-19 di Deli Serdang Cenderung Menurun

Perkembangan Covid-19 di Deli Serdang Cenderung Menurun
Warga melintas di depan mural bertema Covid-19 di Kemplayan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (21/2/2021). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Analisadaily.com, Lubukpakam - Bencana nasional Covid-19 yang masuk kategori bencana nonalam dikuatkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2020 dan disahkan 13 April 2020 lalu, kasusnya terus meningkat.

Termasuk di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, penyebaran Covid-19 sudah melewati angka 3.500 kasus lebih. Data dari situs: www.covid19.deliserdangkab.go.id, Rabu (10/3) mencapai angka 3.582 kasus.

Dari jumlah tersebut sebanyak 3.140 orang sembuh, 193 orang meninggal dunia dan sisanya sedang dalam proses penyembuhan ditambah 127 orang dinyatakan suspect.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Deliserdang, dr Ade Budi Krista, kepada Analisadaily,com, menjelaskan, angka kasus perkembangan Covid-19 di daerah itu terbilang mengalami kecenderungan menurun dari masa sebelumnya, terutama di awal pandemi 2020 lalu.

Pertambahan angka kasus Covid-19 di Deliserdang pernah tinggi pada September 2020 lalu mencapai 300 kasus. Setelah mengalami kecenderungan menurun, lonjakan signifikan terjadi awal Januari 2021 lalu mencapai 600 kasus dengan 60-70 kasus baru per hari.

“Signifikan naik sampai 2 kali lipat. Tapi sekarang cenderung menurun,” jelas Ade.

Terkait lonjakan signifikan kasus Covid-19 terjadi di Januari 2021, diprediksi penyebabnya aktivitas kerumunan massa dalam merayakan datangnya awal tahun baru 2021, sehingga abai dalam menjaga protokol kesehatan.

“Kita, waktu itu sempat tinggi sampai 60-70 orang per hari. Bulan satu (Januari), mungkin habis libur. Tapi Pebruari sudah mulai turun,” urainya.

Meski kasus Covid-19 di Deliserdang sudah melewati angka 3.500-an, namun kecenderungannya saat ini menurun. Sebab, selain pertumbuhan kasus baru rendah, tingkat kematian juga rendah dan tingkat kesembuhan tinggi.

Ade juga menjelaskan, dari jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia lebih didominasi laki-laki dan dipastikan mereka orang-orang yang sudah memiliki penyakit komorbid atau penyakit penyerta yang sudah ada sebelum terjangkit virus corona.

“Semua yang meninggal itu pasti ada penyakit komorbit, penyakit yang sudah dideritanya sebelum Covid-19,” tegas Ade.

Covid-19 sangat terkait dengan masalah daya tahan tubuh. Bila daya tahan tubuhnya sehat, maka dia tanpa gejala dan akan sembuh. Tapi ketika seorang pasien Covid-19 sudah punya penyakit penyerta, maka, virus corona semakin memperberat penyakitnya.

“Virus ini kan masalah daya tahan tubuh kita. Kalau kita sehat dan imun bagus, tanpa gejalanya itu, dan sembuhnya itu,” terangnya.

Percepat Vaksinasi

Sosialisasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terus dilakukan. Selain mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), percepatan vaksinasi tahap II di Kabupaten Deliserdang yang mulai dilakukan 1 Maret 2021 kemarin juga dimaksimalkan.

Ade menerangkan, setelah vaksinasi tahap I untuk tenaga kesehatan (nakes) sekira 5 ribu orang, vaksin tahap II Deliserdang mendapatkan pasokan sebanyak 22 ribu vaksin untuk sekira 11 ribu orang dari pelaku pelayanan publik baik, TNI, Polri, Aparatur Sipil Negera (ASN) tokoh agama, guru, dosen termasuk wartawan, pelaku jasa transportasi dan perdagangan serta lainnya.

“Untuk tahap II ini kita dapat pasokan 22 ribu vaksin. Tapi bukan untuk 22 ribu orang. Sekitar 11 ribu orang, karena satu orang itu 2 kali vaksin,” papar Ade.

Untuk vaksinasi tahap II, sudah sekira 3.543 orang terdaftar sehingga menyisakan sekira 7.000-an orang lagi. Namun 22 ribu dosis vaksin tersebut tidak baku, pendataan terus berjalan dan secara online juga sudah dilaporkan sehingga terhubung langsung ke pusat.

“Setiap hari kita laporkan melalui aplikasi. Kalau sudah lewat 11 ribu pasti akan dikirim lagi vaksinnya,” urainya.

Sampai saat ini untuk pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Deliserdang belum semuanya divaksin. Namun sudah ada sejumlah kepala dinas yang disuntik vaksin termasuk Bupati Ashari Tambunan dan Wakil Bupati Muhammad Ali Yusuf Siregar yang divaksin pada tahap II.

“Saya gak hafal semuanya. Tapi ada beberapa kepala dinas yang sudah vaksin termasuk kemarin Bupati dan Wakil bupati sudah divaksin,” tandas Ade.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi