Upaya Guru MTs Negeri 2 Asahan Bentengi Siswa dari Bahaya Narkoba

Upaya Guru MTs Negeri 2 Asahan Bentengi Siswa dari Bahaya Narkoba
RR Manurung, yang merupakan salah seorang guru imbas program Pintar Tanoto Foundation (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Asahan - Penyalahgunaan narkoba sudah sangat mengkhawatirkan. Berbagai hal buruk bermunculan di tengah kehidupan masyarakat akibat dari penyalahgunaan barang haram tersebut.

Sebagai seorang guru, RR Manurung mengaku, sangat khawatir para pelajar terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Banyak usia produktif, mulai dari usia 11 hingga 24 tahun menjadi korban penyalahgunaan narkoba.

“Karena pada usia tersebut (11-24 tahun) mereka memiliki sikap selalu ingin mencoba sesuatu yang belum diketahui. Rasa penasaran lebih besar, mampu mengalahkan rasa takut,” kata guru IPA di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Asahan itu kepada Analisadaily.com, Kamis (11/3).

RR Manurung mengaku, sebagai seorang pendidik merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba. Harapannya, para pelajar dapat membentengi diri mereka.

“Karena itu, pada pelajaran IPA kelas VIII semester dua, pada Materi Zat Adiktif saya melakukan pembelajaran untuk memperkenalkan Napza,” ujar RR Manurung, yang merupakan salah seorang guru imbas program Pintar Tanoto Foundation.

Dari pembelajaran tersebut, peserta didik dapat membuat satu buah poster iklan layanan masyarakat tentang narkoba dan bahaya penggunaannya, serta cara pencegahan. Pembelajaran dilakukan melalui aplikasi WhatsApp (WA) dan Classroom.

Aplikasi WA sebagai tempat tanya jawab (interaksi), sedangkan Classroom sebagai tempat absensi, pemberian materi dan tugas, juga sebagai tempat pengumpulan tugas. Jika bahan tersebut dibutuhkan, masih ada dan aman tersimpan di Classroom.

Diterangkan RR Manurung, sebelum dimulai pembelajaran, ia terlebih dahulu mempersiapkan materi singkat tentang zat adiktif. Kemudian memasukkannya di bagian materi pada Classroom. Setelah itu memberi tugas proyek untuk K.D. 4.6.

Selanjutnya membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat adiktif bagi kesehatan, yaitu dengan tugas membuat poster iklan layanan masyarakat mengenai narkoba, bahaya penggunaannya, serta pemecahan masalah untuk menghindarinya.

“Tugas proyek tersebut diberi waktu sembilan hari, yaitu tanggal 8 sampai 17 Februari 2021, yang dikerjakan secara berkelompok sebanyak empat orang. Penugasan dilakukan secara daring,” terangnya.

Gali Informasi

Karya siswa (Analisadaily.com/Istimewa)
Peserta didik diarahkan untuk menggali informasi tentang bahaya narkoba melalui buku dan referensi lain, baik dari perpustakaan, internet, atau media cetak lainnya. Peserta didik juga diarahkan untuk tetap berdiskusi dalam kelompok.

“Agar dihasilkan karya yang baik (poster) dari segi materi dan desain. Juga peserta didik diarahkan berinteraksi dengan orang tua dan keluarga saat proses pembuatan poster,” sebut RR Manurung.

Selama proses pengerjaan poster, guru dan peserta didik melakukan komunikasi dan interaksi melalui grup WA kelas, sehingga informasi dapat diterima oleh semua peserta didik. Kondisi Pandemi Covid-19 tidak dapat menyurutkan kreativitas peserta didik.

“Tidak ada tantangan yang berarti dirasakan peserta didik, karena secara umum mereka merasa nyaman-nyaman saja saat proses pengerjaan,” ucapnya.

Diungkapkan RR Manurung, hasil karya yang dibuat para peserta didik terlihat beragam. Namun seluruhnya merupakan kerja kelompok. Mereka berusaha menghasilkan karya terbaikn dan masing-masing punya ciri khas tersendiri.

“Karya yang mereka hasilkan tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan orang tua dan keluarga,” ungkapnya.

Ide Peserta Didik

Karya Siswa (Analisadaily.com/Istimewa)
Seorang peserta didik, Radiah mengatakan, saat mencari bahan tentang bahaya narkoba, dirinya bertanya kepada abang kandungnya dan dipinjami buku pelajaran yang masih bersekolah di tingkat SMA.

“Saya dipinjami buku dari abang saya,” ujarnya.

Peserta didik lainnya, Alfat mengaku, saat buat poster, kelompoknya mengerjakan di rumah salah peserta. Mereka membawa cat crayon masing-masing, dan sudah mempersiapkan ide-ide tentang apa yang mau dibuat.

“Jadi saat berkumpul kami tinggal menuliskannya saja,” ucapnya.

Diakuinya, dari semua sumber yang mereka baca, narkoba sangat berbahaya, dan sasaran utamanya adalah remaja seusia mereka. Pengaruh dan dampak dari narkoba juga sangat berbahaya bagi kesehatan, dan dapat menghancurkan masa depan.

“Ternyata narkoba sangat berbahaya, dan harus dijauhi,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi