200 Polisi Myanmar dan Keluarganya Lari ke India

200 Polisi Myanmar dan Keluarganya Lari ke India
Petugas polisi anti huru hara menahan seorang pengunjuk rasa ketika mereka membubarkan pengunjuk rasa di Kotapraja Tharkata di pinggiran Yangon, Myanmar, 6 Maret 2021. (AP)

Analisadaily.com, Mizoram - Puluhan polisi Myanmar dan keluarga mereka kini telah melarikan diri ke India. Otoritas militer Myanmar menindak dengan semakin kerasnya protes terhadap kudeta 1 Februari mereka, dengan setidaknya 70 orang tewas menurut pakar hak asasi utama PBB di negara itu.

Sejak itu, arus orang yang terus bertambah, banyak dari mereka polisi yang menolak untuk mengambil bagian dalam tindakan keras, telah menyeberangi perbatasan ke negara bagian Mizoram di timur laut India.

Hingga Jumat (12/3), total 264 orang telah melakukannya, termasuk 198 petugas polisi dan anggota keluarga, kata petugas keamanan.

"Alasan untuk datang dari Myanmar ke India adalah karena saya tidak ingin bertugas di bawah junta militer," salah satu perwira, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP.

"Alasan kedua adalah jika saya mundur dari junta militer dan saya bergabung dengan masyarakat, saya yakin kita bisa memenangkan perang melawan junta militer," katanya dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (13/3).

Dia menambahkan, pihak berwenang melakukan pemukulan atau penyiksaan sesuai keinginan mereka.

"Saya menyaksikan polisi menangkap sebanyak mungkin orang, bahkan orang-orang yang tidak ikut protes dan berdiri di samping untuk sekedar menonton atau berfoto," tambahnya.

Otoritas India telah "mendorong kembali" delapan dari mereka yang telah melintasi perbatasan, kata sumber keamanan itu. Seorang kepala desa setempat mengatakan kepada AFP minggu ini bahwa puluhan lainnya sedang menunggu untuk memasuki India.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi