Jalan Provinsi Retak Rawan Timbulkan Korban

Jalan Provinsi Retak Rawan Timbulkan Korban
Jalan Provinsi Sumatera Utara di titik Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang, mengalami retak sampai memakan separuh badan jalan dan terancam ambles serta rawan menimbulkan korban (Analisadaily/Amirul Khair)

Analisadaily.com, Bangun Purba - Sejak 2 bulan terakhir, jalan utama Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Desa Bangun Purba, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang, mengalami retak nyaris sampai memakan separuh badan jalan dan rawan menimbulkan korban.

Pantauan Analisadaily.com, Senin (15/3), aspal jalan provinsi itu mengalami retak hampir separuh badan jalan sepanjang sekira 6-7 meter. Jalan itu juga terancam ambles karena tepiannya merupakan jurang dengan kedalaman sekira 10-15 meter yang dikenal masyarakat dengan parit bagas sebagai tempat pembuangan air dari hulu.

Untuk memperingatkan pengendara yang melintas di titik lokasi itu, warga meletakkan sejumlah ban bekas dan baliho tidak berfungsi lagi sebagai media informasi sebagai isyarat agar berhati-hati terlebih malam hari.

Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Deliserdang, Muhammad Yahya Saragih, yang turun ke lokasi mengatakan, kondisi jalan tersebut sudah berlangsung sekira 2 bulan terakhir. Akses tersebut merupakan jalan provinsi menghubungkan sejumlah kabupaten baik Deliserdang, Serdang Bedagai (Sergai), Simalungun, Karo, bahkan menuju Provinsi Aceh.

“Ini jalan provinsi menghubungkan beberapa kabupaten bahkan ke Aceh,” ungkapnya.

Volume kendaraan yang melintas sangat banyak. Bahkan tonasenya cukup berat seperti, truk dan tronton sehingga dikhawatirkan titik jalan itu tidak kuat menahan beban berat kendaraaan yang melintas. Apa lagi tepi titik jalan itu merupakan jurang berkedalaman sekira 10-15 meter dan rawan menimbulkan kecelakaan.

“Dalam juga ini. Ada sekitar 10-15 meter kedalamannya. Bahaya kali kalau kendaraan yang melintas bebannya berat,” terangnya.

Lebih lanjut papar Yahya, jalan provinsi itu di bawahnya ada gorong-gorong berfungsi sebagai saluran pembuangan air menuju parit Bagas yang memiliki kedalaman sekira 10-15 meter. Namun bentuknya dinilai sudah tidak layak sebagai saluran pembuangan air.

“Seharusnya ini jembatan. Tidak layak hanya gorong-gorong. Kondisi ini kalau dibiarkan terus, bisa berbahaya. Kalau amblas, kita khawatir menimbulkan korban,” ucapnya.

Mengantisipasi agar tidak berdampak negatif merenggut korban, LIRA Deliserdang meminta Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, melalui Dinas Binamarga dan Bina Konstruksi, untuk segera melakukan perbaikan sebagai antisipasi awal di titik jalan terancam amblas itu.

Bahkan LIRA Deliserdang tambah Yahya, meminta dinas terkait untuk merubah fondasi jalan tersebut tidak lagi dalam bentuk gorong-gorong yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air dari hulu.

“Tapi lebih dari itu fasilitasnya bisa ditingkatkan menjadi jembatan sehingga bisa lebih besar manfaatnya.,” tandasnya.

(AK/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi