Direktur pusat Informasi masyarakat anti narkoba Sumut, Zulkarnaen Nasution mengatakan, mengatakan jika peningkatan SDM di rehabilitasi Fokus ini perlu dilakukan. Dan dalam pelatihan itu, dirinya mengungkapkan jika pelatihan itu berputar pada materi yang dikerjakan sehari-hari.

"Yang pertama itu tentang ilmu keadiksian, itu tak sama dengan ilmu lain, karena itu berkaitan dengan kenarkobaan," kata Zulkarnaen, Selasa (16/3).

Zulkarnaen mejelaskan, para konselor juga akan diberikan materi konseling adiksi dan asesmen adiksi.

"Konseling, bagaimana mereka punya kemampuan melakukan, minimal konseling dasar terhadap para pecandu. Asesmen adiksi adalah asesmen diberikan kepada pecandu untuk melihat tingkat kecanduan," jelasnya.

Selain itu, para konselor juga akan di didik tentang manajemen kasus. Menurut Zulkarnaen, hal ini sangat penting.

"Konselor harus mampu memanajemen itu. Intervensi krisis, ini adalah sebuah masalah yang tak bisa diselesaikan sendiri. Konselor perlu ilmu menangani krisis baik secara individu maupun keluarga," ucapnya.

"Salah satu contoh yang paling banyak, itu keinginan menyakiti diri," sambungnya.

Dalam menangani para pecandu, Zulkarnaen mengatakan jika konselor akan menghadapi dengan kasus yang berbeda-beda.

"Kesulitan berbeda, tergantung hasil asesmen yang dilakukan, itu ada format dan skoring, yang menentukan rendah, sedang atau berat. Kemudian para konselor bisa menentukan bentuk intervensi apa yang diberikan kepada pecandu," tandasnya.

(JW/CSP)