Tantri Kotak (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Belasan tahun berkecimpung di industri musik, Tantri Syalindri Ichlasari yang lebih dikenal sebagai vokalis Kotak mulai melirik investasi lain, yakni membuka rumah kos. Tantri memilih kota Pelajar, Yogyakarta, sebagai kota untuk rumah kos pertamanya dengan nama Kost Bobok Manis.
Kos tersebut terdiri dari 8 kamar mengusung desain industrial dengan fasilitas lengkap seperti perabotan kamar, kamar mandi dengan shower, water-heater, wastafel, kulkas mini, lemari serta dapur umum.
Memiliki investasi kos memang merupakan impian Tantri sejak lama. Terinspirasi dari pengalaman dimana pernah mengalami keterbatasan pilihan dalam mencari kos murah di Jakarta. Keadaan ekonomi yang masih tidak menentu membuat Tantri harus banyak memutar otak mencari penghasilan tambahan.
Sebagai alternatifnya investasi kos ini menjadi penghasilan tambahan baginya. Sebagai pemula dalam berinvestasi kos, Tantri mempercayakan pengelolaan kosnya kepada Singgahsini, property management service yang khusus bergerak di bidang kos-kosan dan masih satu grup dengan Mamikos.
Musisi, Tantri Kotak, dalam keterangan resmi, Selasa (30/3) mengatakan, “Alhamdulilah investasi kos saya lancar, dan saat ini terisi 7 dari 8 kamar yang tersedia setelah 1 bulan bergabung. Banyak yang beranggapan bahwa rumah kos milik artis selalu laris manis dan diminati oleh para penyewa, namun di tengah kondisi pandemi tetap tearasa penuh tantangan dalam mengelolanya.”
“Sebenarnya kesuksesan dalam mengelola dan mengembangkan kos tidak hanya mengandalkan popularitas. Sebagai pemula dalam berinvestasi kos, saya menyadari memerlukan bantuan terutama dalam hal pemasaran serta operasionalnya. Lewat layanan Singgahsini dari Mamikos, saya tidak perlu khawatir lagi mengenai operasional kos, seperti salah satunya penagihan pembayaran sewa rutin bulanan dari penyewa,” sambungnya.
Berinvestasi kos diakui oleh Tantri bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan perencanaan yang matang agar tidak merugi. Tarif yang dikenakan kepada penyewa tentunya berkaca dari biaya pembangunan yang telah dilakukan, pemeliharaan bangunan serta menyesuaikan harga di pasaran. Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan kos juga menguntungkan bagi pemilik kos seperti menggunakan jasa Mamikos.
Menanggapi testimoni positif dari musisi Tantri Kotak mengenai pengelolaan operasional kosnya yang terbantukan lewat Mamikos, Maria Regina Anggit selaku Co-Founder dan CEO Mamikos mengatakan, “Bersama-sama dengan mitra dan Singgahsini, kami menyadari bahwa kebutuhan kos tetap masih dibutuhkan pada masa pandemi ini, sehingga kami akan terus mengutamakan kualitas pelayanan Singgahsini baik dari sisi mitra yang terdampak dan peningkatan kenyamanan para tenant kami yang tetap membutuhkan kos di saat pandemi.”
Saat ini Singgahsini tumbuh 2 kali lipat walaupun di tengah pandemi dengan total lebih dari 200 properti dikelola dan juga melayani lebih dari 5,000 tenant dalam pandemi ini.
(RZD)