Massa KAMMI membentangkan spanduk penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak di depan kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (6/4). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumatera Utara berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara di Jalan Diponegoro Medan, Selasa (6/4).
Aksi yang dilakukan untuk menolak kenaikan harga BBM non subsidi di Sumatera Utara yang telah berlangsung sejak 1 April 2021.
Koordinator aksi, Rozi Panjaitan mengatakan, kedatangan massa KAMMI ingin mempertanyakan alasan pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa Pergub No 1 tahun 2021 tentang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang berimbas naiknya harga BBM.
"Ini bentuk penghianatan terhadap rakyat. Kebijakan yang dikeluarkan bapak Edy Rahmayadi tidak bermartabat. Dia tidak mengetahui harga BBM naik di wilayah kedaulatannya. Ini menunjukkan Sumatera Utara tidak bermartabat," kata Rozi.
Kenaikan yang terjadi, akan semakin menyengsarakan rakyat. Terlebih selama pandemi Covid-19, masyarakat sudah mengalami kesulitan ekonomi.
"Hari ini KAMMI turun ke jalan. Ingin menyampaikan bahwa masyarakat, rakyat menderita dengan kenaikan BBM ini," teriak Rozi.
Menurut Rozi, sudah enam hari Pertamina menaikkan harga BBM nonsubsidi. Tapi belum ada langkah konkrit yang dilakukan Pemeprov Sumut.
"KAMI kecewa dan akan menurunkan massa yang lebih besar apabila tidak ada sikap pemerintah atas kebijakan yang tidak berpihak terhadap masyarakat," tegasnya.
Dalam aksi itu, para pengunjuk rasa mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan petugas Satpol-PP di Kantor Gubernur Sumut.
(JW/CSP)