Acara Kuda Kepang Dibubarkan, Pujakesuma Lapor Polisi

Acara Kuda Kepang Dibubarkan, Pujakesuma Lapor Polisi
Ketua Pujakesuma Sumut, Eko Supianto (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Perkumpulan Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) Sumatera Utara melaporkan sebuah ormas atas dugaan tindakan persekusi ke Polrestabes Medan, Kamis (8/4).

Laporan ini terkait kericuhan yang terjadi saat pembubaran acara kuda kepang hingga diwarnai adu pukul di Jalan Merpati, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, beberapa hari lalu.

"Kami laporkan persekusi yang dilakukan pihak ormas FUI seperti pembubaran dan kata-kata tidak etis," kata Ketua DPW Pujakesuma Sumut, Eko Supianto.

Atas laporan ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum insiden pembubaran kuda kepang ke polisi.

Eko juga meminta kepada warga Jawa di Sumut agar menahan diri dan tidak terpancing isu-isu yang dapat merusak kondusifitas di Sumut.

"Menjaga situasi tetap kondusif, jangan terprovokasi pada hal-hal yang dapat memecah belah bangsa ini. Karena sayang bangsa kita yang besar ini terpecah belah karena tindakan intoleransi," imbaunya.

"Kami imbau kepada warga Jawa di Sumatera Utara untuk menahan diri, proses ini sudah ditangani oleh aparat penegak hukum," sebutnya.

Eko juga menyayangkan tindakan oknum kepala lingkungan setempat yang berpakaian ormas dimaksud serta meludahi seorang perempuan hingga memantik adu pukul antara masyarakat dengan anggota ormas.

"Seharusnya sebagai kepala lingkungan menjadi pamong bagi warga," terangnya.

Menurut Eko, tarian jarang kepang merupakan budaya Jawa yang harus terus dilestarikan.

"Budaya itu harus tetap dilestarikan, kita lihat banyak generasi muda yang ikut tarian jarang kepang itu, kita mengupayakan milenial suka dengan budaya dan mempertahankan budaya kita yang sudah mulai terkikis," tegasnya.

Sebelumnya, pertunjukan kuda kepang dibubarkan paksa oleh ‎anggota FUI DPD Medan hingga viral di media sosial Twitter dan YouTube.

Dalam aksi pembubaran tersebut sempat terjadi adu mulut antara anggota FUI dengan seorang perempuan.

Rekaman pembubaran ini bisa disaksikan di akun YouTube Thohen Singobarong dengan durasi 12 menit 59 detik. Hingga kini video itu sudah ditonton ribuan kali.

Dalam video itu terlihat Laskar FUI DPD Medan adu mulut dengan seorang perempuan yang tidak terima pertunjukan kuda kepang dibubarkan oleh pria mengenakan kemeja hitam dan barit merah.

"Tiap pesta main ini (kuda lumping). Di mana-mana orang bebas," ungkap perempuan dalam video tersebut.

Mendengar teriakan itu, anggota FUI Medan yang berada di lokasi tidak senang. Dia kemudian maju dan meludahi perempuan tersebut. ‎Peristiwa itu memancing emosi warga, keributan pun tak terelakkan. Para anggota FUI dan warga akhirnya terlibat baku hantam.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi