Penerima PKH di Palas Bertambah 1.303 KPM

Penerima PKH di Palas Bertambah 1.303 KPM
Wakil Bupati Padanglawas, Ahmad Zarnawi Pasaribu bersama Kadis Sosial, Ahmad Fauzan Nasution dan Koorkab Kabupaten PKH, Abdul Raayid Daulay menyerahkan KKS. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Barumun Tengah - Penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Padanglawas tahun ini bertambah sebanyak 1.303 keluarga penerima manfaat (KPM). Saat ini, total penerima PKH di daerah ini mencapai 9.581 KPM.

Wakil Bupati Padanglawas, Ahmad Zarnawi Pasaribu, menyerahkan secara simbolis kartu keluarga sejahtera (KKS) atau ATM PKH untuk penerima di eks Barumun Tengah di aula Kantor Camat Barumun Tengah.

"Selamat kepada bapak ibu yang menjadi peserta baru penerima bantuan PKH. Bapak ibu sudah mendapat hak menerima bantuan dari negara," kata Zarnawi, Rabu (28/4).

Zarnawi menyebutkan, sesuai tujuan PKH, bantuan yang diterima 4 tahap dalam setahun itu akan membantu KPM dalam mengakses pendidikan dan kesehatan. Dengan begitu, tidak ada anak KPM yang tidak bersekolah dan juga bisa menjangkau fasilitas kesehatan.

"Ini merupakan upaya pemerintah mengangkat stratifikasi sosial bapak ibu," tambah Zarnawi.

Kadis Sosial, Achmad Fauzan, dari 1.303 KPM yang menjadi pertambahan tahun ini merupakan perluasan kepesertaan dari program BPNT dan BST di kantor pos. Artinya, sebelumnya, mereka sudah merupakan peserta penerima bantuan pangan dan bantuan langsung tunai di kantor pos.

"Bapak ibu sudah resmi menjadi peserta PKH. Tapi, bapak ibu harus berprinsip tidak selamanya menjadi peserta penerima bantuan. Ini hanya menjadi batu loncatan," kata Fauzan.

Kata Fauzan, di samping ada pertambahan, pemerintah pusat melalui kementerian sosial juga menekankan untuk adanya KPM graduasi atau berhenti dari kepesertaan. Tentu, mereka yang kualitas ekonominya sudah membaik dari sebelumnya. Tahun ini, target graduasi di Padang Lawas sebesar 30 persen mengikuti target nasional.

Pada saat itu, pendamping PKH yang dikoordinasi Abdul Rasid Daulay sebagai Koordinator Kabupaten, turut dihadirkan KPM yang bersedia gruaduasi. Bahkan, KPM yang bernama Duma Sari mengaku ikhlas dan rela keluarga dari kepesertaan karena beban hidupnya sudah berkurang.

Duma Sari sempat bercerita, ia punya anak sembilan orang. Delapan orang sudah bekerja. Tinggal satu orang lagi yang belum bekerja dan saat mempersiapkan diri melamar jadi TNI angkatan laut.

Bahkan, sempat dipaparkan waktu itu, anaknya ada yang sudah bekerja di perusahaan, dan satu orang anaknya sudah diterima menjadi anggota TNI AL.

Namun, dikatakan, keberhasilannya menyekolahkan anak itu, bukan karena ia mampu dalam ekonomi. Bahkan, yang membuatnya berdaya dalam menyekolahkan, juga karena selama lima tahun turut menjadi penerima bantuan PKH.

Selain KPM graduasi, oleh pendamping PKH, saat itu juga turut ditampilkan video pekerjaan pendamping. Satu drama yang divideokan dan ditampilkan dengan judul "pahit manis jadi pendamping PKH", cukup membuat wakil bupati dan seluruh peserta terharu dan yakin pekerjaan pendamping itu berat.

(ATS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi