Lewat Akun Resmi, Israel Kecam Bella Hadid

Lewat Akun Resmi, Israel Kecam Bella Hadid
Bella Hadid saat unjuk rasa di New York (Aceshowbiz/Instagram)

Analisadaily.com, New York - Bella Hadid dikecam Israel setelah dia melakukan tindakan untuk menunjukkan pendiriannya dalam konflik Israel-Palestina. Model itu dikritik pejabat negara di Asia Barat setelah partisipasinya dalam pawai untuk mendukung negara lain

Dalam tweet yang diposting di akun Twitter resmi Israel, model berusia 24 tahun itu dituduh mengadvokasi penghapusan Negara Yahudi dengan bergabung dalam protes tersebut.

"Saat selebriti seperti @BellaHadid menganjurkan untuk membuang orang Yahudi ke laut, mereka menganjurkan penghapusan Negara Yahudi," tulis postingan yang dibagikan pada Minggu, 16 Mei 2021.

"Ini seharusnya bukan masalah Israel-Palestina. Ini harus menjadi masalah manusia," kata negara itu lebih lanjut, sebelum mengecam Bella.

"Malu padamu," isi cuitan serta menambahkan hashtag #IsraelUnderAttack dilansir dari Aceshowbiz, Selasa (18/5).

Tweet itu muncul setelah Bella mengambil bagian dalam unjuk rasa di Brooklyn, New York pada hari Sabtu untuk mendukung Palestina, tanah air ayahnya Mohamed Hadid.

Sebelumnya, dalam video dan foto yang diposting di Instagram, dia terlihat mengenakan gaun tradisional Keffiyeh dan masker wajah saat mengibarkan bendera Palestina berukuran besar selama demonstrasi.

"Cara hati saya terasa. Berada di sekitar banyak orang Palestina yang cantik, cerdas, hormat, penuh kasih, baik dan murah hati ini di satu tempat rasanya utuh!. Kami adalah jenis langka ... !!," tulis Hadid di media sosial.

"Banyak yang ingin saya katakan tentang ini, tetapi untuk saat ini, harap baca dan didik diri Anda sendiri. Ini bukan tentang agama. Ini bukan tentang menyebarkan kebencian pada satu atau yang lain. Ini tentang penjajahan Israel, pembersihan etnis, pendudukan militer, dan apartheid atas orang-orang Palestina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun!," tegasnya.

"Aku berdiri bersama saudara-saudariku Palestina, aku akan melindungi dan mendukungmu sebaik mungkin. AKU MENCINTAIMU. Aku merasakanmu. Dan aku menangis untukmu. Aku berharap aku bisa menghilangkan rasa sakitmu. Rasa sakit dari a Ayah tidak bisa memeluk istri atau bayinya lagi. Dari seorang ibu yang harus menguburkan anaknya sebelum dia sempat menyaksikan mereka tumbuh. Dari anak-anak yang menjadi seniman masa depan, dokter, yang tidak akan pernah bisa mengenyam pendidikan atau perhatian yang pantas mereka dapatkan," ujarnya.

"Kepada Tetas dan Jido yang telah membangun rumah untuk keluarga mereka, sehingga mereka tidak akan pernah bisa tinggal lagi. Aku melihatmu. Aku mendengarmu. Aku menangis untukmu. Dan aku kesakitan untukmu. Aku telah diberitahu seluruh hidup saya bahwa siapa saya: seorang wanita Palestina, tidak nyata. Saya telah diberitahu bahwa ayah saya tidak memiliki tempat lahir jika dia berasal dari Palestina. Dan saya di sini untuk mengatakan, bahwa Palestina sangat nyata dan rakyat Palestina ada di sini untuk tinggal dan hidup berdampingan. Seperti biasanya. Dan kami akan selalu berkumpul sebagai satu keluarga. Selalu," tutur Hadid.

Beberapa jam sebelumnya, Bella mem-posting foto dari hari pernikahan kakek-neneknya, bersama dengan gambar ayahnya di samping tujuh saudara kandung dan ibu mereka, ke Instagram-nya mengatakan, kekerasan di Timur Tengah yang memaksa mereka keluar dari Palestina pada tahun 1948.

"Saya mencintai keluarga saya, saya mencintai Warisan saya, saya mencintai Palestina. Saya akan berdiri teguh untuk menjaga harapan mereka akan tanah yang lebih baik di hati saya. Dunia yang lebih baik untuk rakyat kita dan orang-orang di sekitar mereka. Mereka tidak akan pernah bisa menghapus sejarah kita. Sejarah adalah sejarah!," ucapnya.

Dia berbagi pos emosional lainnya untuk mendukung tanah air ayahnya.

"Anda tidak bisa membiarkan diri Anda tidak peka melihat kehidupan manusia diambil. Anda tidak bisa. Kehidupan Palestina adalah kehidupan yang akan membantu mengubah dunia. Dan memang begitu. diambil dari kami pada detik. #FreePalestine," ucap Hadid.

Demonstrasi itu terjadi seminggu setelah ketegangan selama puluhan tahun di Gaza antara pasukan Israel dan Palestina berkobar lagi di tengah serangan rudal di Tepi Barat. Hal-hal meningkat pada awal periode suci Muslim Ramadan bulan lalu (21/4).

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi