Pengunjuk rasa berkumpul sebelum kick-off di luar stadion di Chiba. (AFP/CHARLY TRIBALLEAU)
Analisadaily.com, Tokyo - Pengunjuk rasa anti-junta Myanmar melambaikan tiga jari memberi hormat dan meneriakkan slogan-slogan menentang kudeta militer sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Jepang pada Jumat (28/5).
Sekitar 70 pengunjuk rasa berkumpul sebelum kick-off di luar stadion di Chiba, dekat Tokyo, membawa foto pemimpin Myanmar yang ditahan Aung San Suu Kyi dan mengibarkan bendera dari pemberontakan 1988.
"Tim ini tidak mewakili rakyat Myanmar. Ini bukan protes terhadap para pemain. Kami hanya ingin mereka berhenti bekerja sama dengan junta militer," kata seorang pengunjuk rasa yang menyebut namanya hanya seperti A kepada AFP.
Myanmar melawan tuan rumah Grup F Jepang, dan juga akan menghadapi Kirgistan dan Tajikistan. Beberapa pemain reguler memboikot perjalanan Myanmar, dengan penjaga gawang Kyaw Zin Htet mengatakan dia ingin berdiri bersama rakyat.
Zin Htet mendesak para pemain yang melakukan perjalanan untuk menaikkan penghormatan tiga jari yang terinspirasi dari Hunger Games, yang biasa digunakan oleh pengunjuk rasa Myanmar, sebelum pertandingan.
Tapi lagu kebangsaan dibunyikan tanpa insiden, dengan para pemain berdiri dalam diam.
"ini bukan tim yang nyata. Mereka tidak ingin bermain, tapi mungkin mereka mendapat banyak tekanan,"
ucap seorang pengunjuk rasa di luar stadion, yang menyebut namanya Win.
Pertandingan itu dimainkan secara tertutup, tetapi para pengunjuk rasa bisa terdengar jelas di dalam stadion sebelum kick-off. Izin mereka untuk berada di sana berakhir sebelum pertandingan dimulai.
"Saya tidak menghormati para pemain," kata seorang pengunjuk rasa yang menyebut namanya Lian.(CSP)