Hibah Pariwisata Diperluas ke Taman Rekreasi

Hibah Pariwisata Diperluas ke Taman Rekreasi
Satwa di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Bogor - Program pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lewat penyaluran dana hibah pariwisata kini menyasar taman rekreasi nasional. Satu diantaranya kebun binatang, baik yang dikelola kalangan swata maupun pemerintah.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menanggapi keluhan yang disampaikan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) mengatakan, pihaknya segera menjawab keluhan tersebut melalui usulan perluasan penyaluran dana hibah pariwisata.

Lewat insentif tersebut, dirinya berharap upaya konservasi satwa yang dilakukan para pengelola kebun binatang di seluruh Indonesia dapat tetap berjalan.

"Kami melihat foto-foto gajah yang kurus-kurus di beberapa kebun binatang di Indonesia, karena kekurangan dana untuk membeli makana. Juga ada beberapa gajah yang sempat sakit dan akhirnya mati," kata Sandiaga.

"Oleh karena itu, kami akan mendukung program penyelamatan kebun binatang di masa pandemi ini dengan memperluas dana hibah pariwisata, bukan hanya hotel dan restoran, tetapi juga kepada taman rekreasi," tegasnya.

Penyaluran dana hibah tersebut, lanjutnya, secara langsung membantu pemerintah.Karena seluruh satws tersebut merupakan milik pemerintah, seperti gajah atau harimau Sumatera yang diselamatkan karena konflik dengan manusia.

"Jadi harapan kita pertama adalah berpihak menyelamatkan ribuan lapangan kerja, ke dua, meningkatkan kemampuan melalui digitalisasi dan ke tiga program-program dana hibah pariwisata untuk keberlanjutan pada usaha-usaha untuk keberlanjutan menyelamatkan satwa kita," tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga mengapresiasi para pemilik Taman Safari Nasional, yakni Jansen Manangsang, Frans Manangsang dan Tony Sumapau. Ke tiga bersaudara itu katanya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebanyak 1.200 pegawainya selama pandemi Covid-19.

Padahal kebijakan pemerintah dalam menekan penularan Covid -19 yang berujung kepada menurunnya jumlah pengunjung selama memicu beragam keterbatasan bagi pengelola Taman Safari Indonesia.

Oleh karena itu, mewakili pemerintah, Sandiaga Uno menyampaikan apreasiasinya kepada tiga saudara itu serta para pegawai. Sandiaga menyampaikan, Taman Safari Indonesia akan tetap buka dan melayani publik sejalan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

"Jadi ini betul-betul adalah satu perjuangan yang sangat menurut saya penuh tantangan, tapi mudah-mudahan kita segera bangkit, kita segera pulih," ungkap Sandiaga.

Lebih lanjut dipaparkannya, pandemi Covid-19 memaksa seluruh pihak untuk meningkatkan inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

Ketiga hal yang disampaikan Sandiaga Uno tersebut telah diaplikasikan oleh pengelola Taman Safari Indonesia, yakni lewat adaptasi teknologi digital, berupa virtual reality dan augmented reality.

Kehadiran teknologi tersebut diharapkan dapat menambah pengalaman berkesan bagi para pengunjung kalangan milenial dan generasi Z.

"Jadi nanti digital experience akan juga dinikmati di Taman Safari Indonesia ini. Ini adalah bagian dari pariwisata era baru yang berkualitas dan berkelanjutan," tambah Sandiaga.

(TRY/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi