Hari Lingkungan Hidup Sedunia, KNPI Sumut Desak Evaluasi Izin Tambang

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, KNPI Sumut Desak Evaluasi Izin Tambang
KNPI Sumut (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Kerusakan Lingkungan Hidup dan Kehutanan lebih diakibatkan ulah oknum manusia. Maka sangat penting untuk mengevaluasi sejumlah izin tambang serta lingkungan hidup dan kehutanan.

Demikian disampaikan Ketua DPD KNPI Sumut Samsir Pohan melalui Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup Dian Taufik Ramadhan, Sabtu (5/6) dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Menurut Dian Taufik, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan bentuk itikad bersama merefleksikan dan terus berupaya menjaga bumi yang merupakan titipan anak cucu.

Menurutnya sangat perlu melakukan pemulihan ekosistem yang telah terdegradasi.

"Ekosistem yang merupakan sebuah sistem yang kompleks, maka dalam pemulihannya pun perlu pendekatan yang kompleks pula, multi dimensi dan interdisipliner," kata Dian Taufik.

Untuk itu, KNPI Sumut mendesak para pemangku kepentingan mengurangi laju kerusakan hutan akibat pembukaan/alih fungsi lahan.

Salahsatu contoh persoalan yakni kemunculan harimau yang memangsa ternak warga di Langkat dan Madina. Hal itu memandakan bahwa ekosistem tempat harimau tersebut telah rusak.

"Kami juga meminta pemerintah menjamin tidak ada lagi pembukaan lahan di sekitar wilayah buffer zone (zona penyangga) air sehingga fungsi daerah resapan air dapat berjalan sebagaimana mestinya," kata Dian Taufik.

Pihaknya juga menyinggung soal izin pertambangan yang selama ini justeru merugikan rakyat dan terindikasi merusak lingkungan.

"Meminta kepada pemerintah untuk mereview izin pertambangan yg ada di Sumut yang tidak dan atau belum memberikan manfaat kepada negara ataupun warga di lingkar tambang," tegas Dian Taufik.

Pencemaran sungai di wilayah Mandailing Natal juga ditandai dari aktivitas pertambangan emas terindikasi ilegal.

"Kualitas udara juga harus menjadi perhatian kita bersama, pemerintah mesti menjamin kualitas udara. Jika habitat dalam ekosistem dirusak, maka alam akan menciptakan kerusakan kembali," tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi