Siswa SMP Negeri 1 Limapuluh Belajar Aktif dan Kreatif Saat PJJ dengan Keterampilan IPS

Siswa SMP Negeri 1 Limapuluh Belajar Aktif dan Kreatif Saat PJJ dengan Keterampilan IPS
Seorang siswi SMP Negeri 1 Limapuluh, Batubara, menunjukkan karyanya hasil belajar aktif dan kreatif saat PJJ dengan Keterampilan IPS (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Limapuluh - Situasi pandemi Covid-19 saat ini mengharuskan sekolah untuk melaksanakan kegiatan Pembalajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring atau dalam jaringan. Jika sebelumnya dilaksanakan tatap muka, saat ini harus membiasakan diri dengan pembelajaran secara tidak langsung.

Seorang guru yang bertugas di UPTD SMP Negeri 1 Limapuluh, Batubara, Sumatera Utara (Sumut), Bonardo Lumbanraja mengatakan, sebagai guru yang mengajarkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dirinya dituntut menciptakan pembelajaran yang akitif dan kreatif. Sebab, hal ini sangat perlu dilakukan, walaupun di tengah situasi pandemi saat ini.

“Dengan tujuan, para peserta didik tetap bisa belajar dengan baik secara aktif dan kreatif, serta mampu menghasilkan sebuah karya yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan maupun sumber belajar,” kata Bonardo beberapa waktu lalu, ditulis Analisadaily.com, Selasa (15/6).

Bonardo memanfaatkan aplikasi WathsApp sebagai media penghubung dengan para peserta didik, sekaligus sebagai media untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring. Salah satu materi yang diajarkan adalah Mobilitas Sosial. Di awal kegiatan pembelajaran, Bonardo menyapa para peserta didik lewat Group Kelas yang tersedia, sekaligus mengecek kehadiran para peserta didik.

Selanjutnya Bonardo menyampaikan tentang materi yang akan dibahas, diteruskan dengan penyampaian tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam kegiatan pembelajaran kali ini, diterapkan unsur Keterampilan IPS yang penekanannya pada unsur; 1. Mengumpulkan Informasi dan Mengolah Data, 2. Mengonstruksi Pengetahuan Baru, dan 3. Berargumen ataupun Menyampaikan Pendapat.

“Untuk mengetahui tingkat pemahaman dasar siswa saya membuka kesempatan urun gagasan, dengan menanyakan apa yang mereka ketahui tentang Mobilitas Sosial. Para peserta dapat memberikan pendapatnya dengan meng-chat atau dengan pesan suara, terlebih dahulu menyebutkan nama mereka,” sebut Bonardo, guru imbas program Pintar Tanoto Foundation.

Langkah berikutnya, membagikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang sudah disiapkan terlebih dahulu, sebagai bahan kegiatan siswa. Sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. LKPD dibagikan di Group Kelas untuk dikerjakan peserta didik dengan batas waktu yang ditentukan.

“Selama mereka mengerjakan, saya tetap membimbing mereka dalam mengerjakan LKPD yang mereka kerjakan,” ujarnya.

LKPD berisikan sumber bacaaan dari seorang figur. Dari bacaan yang singkat, para peserta harus mengumpulkan informasi tentang kehidupan publik figur tersebut. Sesuai petunjuk dari LKPD, para peserta didik membuat suatu hasil pemikiran. Contohnya, mobilitas sosial apakah yang dialami oleh Figur tersebut? Apakah mengalami mobilitas vertikal naik, mobilitas vertikal turun, atau hanya mengalami mobilitas horizontal?

“Setelah para peserta didik selesai melakukan identifikasi, saya memberi kesempatan kepada beberapa orang untuk menyampaikan hasil pemikiran mereka. Saya berfikir ini adalah bagian dari salah satu Keterampilan IPS yang memberi kesempatan mereka untuk menyampaikan pendapat maupun argumen terhadap suatu masalah ataupun persoalan,” jelas Bonardo.

Kemudian hasil kerja para peserta didik, masing-masing dibuat dalam bentuk buku sederhana. Yang didalamnya berisi tentang bahan bacaan seorang figur, kemudian hasil kerja yang terdiri dari hasil analisa mereka, dilanjutkan kesimpulan yang mereka buat tentang Mobilitas Sosial, yang dialami figur tersebut.

“Yang menarik adalah para peserta didik mampu mengolah data dan menganalisa, kemudian menyampaikan pendapat serta membuat sebuah laporan sederhana dan akhirnya dibuat menjadi buku sederhana yang dapat dijadikan sumber belajar,” Bonardo menandaskan.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi