Guru MTs Negeri 2 Asahan Edukasi Siswa Cegah Covid-19 Melalui Video Penugasan

Guru MTs Negeri 2 Asahan Edukasi Siswa Cegah Covid-19 Melalui Video Penugasan
Guru IPA di MTs Negeri 2 Asahan, Rismawati Ramadhani (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Asahan - Pandemi Covid-19 masih terjadi. Saat ini penderita Covid-19 terus meningkat. Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk menghambat dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

Salah satu penyebab meningkatnya kasus Covid-19 akibat kurangnya kesadaran setiap masyarakat mematuhi peraturan pemerintah, berupa upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sebagai upaya meningkatkan kesadaran pada diri masyarakat, guru IPA di MTs Negeri 2 Asahan, Rismawati Ramadhani, merasa bertanggung jawab untuk membantu penyebaran informasi tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan, khususnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Upaya tersebut saya lakukan pada saat pembelajaran IPA Kelas VIII semester 2, KD. 4.9, yaitu menyajikan karya tentang cara menjaga kesehatan sistem pernapasan, yaitu membuat video yang berisi ajakan dan imbauan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Rismawati, ditulis Analisadaily.com, Kamis (17/6).

Dijelaskannya, pembelajaran tentang upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan dilakukan secara daring melalui WhatsApp (WA) Group dan classroom. Pembelajaran dimulai dengan kata pengantar. Mempertanyakan kabar peserta didik, memotivasi mereka serta menginformasikan tujuan pembelajaran.

“Selanjutnya untuk mengetahui pengetahuan awal serta memfokuskan para siswa untuk belajar, saya bertanya, adakah yang sudah tahu apa saja penyakit yang berkaitan dengan sistem pernapasan?” ucapnya.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Rismawati meminta murid untuk melihat atau mengingat orang-orang terdekat di sekitar mereka yang pernah mengalaminya. Selain itu mereka juga harus membaca dari buku atau referensi lainnya.

“Begitu saya munculkan pertanyaan anak-anak langsung respons. Sudah, seperti teman saya dia memiliki asma, jadi dia kalo lari-lari sebentar aja langsung sesak,” jawab seorang siswa bernama Faiz Ihsan.

Siswa lainnya, Dwi Syafitri mengatakan, “Sudah umi, saya sudah pernah mengalami flu (influenza). Penyebab flu biasanya terjadi karena adanya virus yang masuk ke dalam tubuh. Nah virus ini bisa berasal dari melakukan kontak dengan penderita lain ataupun memegang benda-benda yang sudah terkena air liur penderita. Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung ataupun mata.”

“Kalau gejala jarang nih umi. Adanya sakit kepala, demam, seringnya yaitu hidung tersumbat dan batuk berdahak aja. Untuk mengatasinya, dahak dan lendir hidung atau ingus itu dibuang, kemudian dibersihkan menggunakan air, dengan menghirupnya melalui hidung, dan dikeluarkan kembali lewat hidung, kemudian minum air putih hangat yang banyak,” timpal Ikhsan, melengkapi pernyataan temannya.

Siswa lainnya bernama Aura juga menjelaskan tentang penyakit Asma. “Asma disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin dan lain-lain. Pengidap asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif,” ujarnya.

“Cara menghindarinya tida merokok, hindari olahraga berat, hindari makanan yang bisa membuat sesak, serta hindari menghirup asap rokok atau polusi,” sambungnya.

Dari pertanyaan yang dimunculkan Rismawati di awal, ternyata mampu merangsang para peserta didik untuk mengeluarkan pendapatnya masing-masing. Baik berdasarkan pengalamamnya maupun membaca dari buku, juga searching di internet secara langsung.

Setelah terjadi interaksi melalui WA Group, antar peserta didik, juga antara guru dengan peserta didik dalam membahas tentang penyakit pada sistem pernapasan, maka Rismawati meminta mereka untuk membuka Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang telah dikirim di classroom.

“Di dalam LKPD saya meminta mereka untuk membaca buku IPA atau buku referensi lain, juga boleh mencari dari sumber lain tentang penyakit yang berkaitan dengan sistem pernapasan serta upaya mencegah kesehatan sistem pernapasan,” sebut Rismawati, guru imbas program Pintar Tanoto Foundation.

“Selanjutnya mereka saya minta untuk membuat sebuah video dengan durasi maksimal tiga menit tentang upaya mencegah kesehatan sistem pernapasan, khususnya mencegah penularan Covid-19. Kegiatan ini dibuat agar peserta didik mengalami secara langsung pembelajaran. Mereka mendapatkan informasi dari buku, melalui membaca, dan membuat video serta memberi informasi, lalu konfirmasi nantinya melalui video yang mereka buat,” lanjutnya.

Saat pembuatan video, peserta didik dapat melakukan interaksi dengan ibu, ayah, keluarga atau teman, agar video yang dibuat sesuai harapan. Pengumpulan tugas diberi waktu selama satu minggu. Tugas yang telah selesai dapat dikirim langsung di classroom atau dapat di-upload ke media sosial.

“Tapi dengan catatan, mereka harus menandai saya sebagai temannya, agar saya bisa menilai hasil kerja mereka,” ujarnya.

Setelah pembelajaran selesai, Rismawati melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan, yaitu bagaimana perasaan siswa saat belajar, dan apa yang sudah diketahui setelah belajar. Jawaban dari refleksi tersebut dikirimkan langsung ke WA.

Disampaikan Rismawati, dari jawaban yang dikirim peserta didik, semua menyatakan senang karena sudah mengetahui beberapa penyakit pada sistem pernapasan. Mereka juga bisa melaksanakan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan berbagi informasi pada orang lain.

Seperti yang dikatakan seorang siswa bernama Nisa, “Jujur umi, bagi saya dengan adanya penjelasan, terus tanya jawab yang saling melengkapi ini, bikin semangat belajar dan juga mengasak otak lebih cepat berpikir. Saya senang sekali belajar hari ini, umi.”

Bukan hanya peserta didik yang senang, sebagai guru Rismawati merasa senang dan bangga saat melihat dan mendengar video yang dibuat para muridnya. Dari isi video yang mereka kirim melalui classroom dapat terlihat aat proses pembuatannya bekerja secara aktif dan sangat kreatif.

“Semoga pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi peserta didik juga masyarakat, sehingga upaya pemerintah untuk menghambat dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 dapat tercapai,” Rismawati menandaskan.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi