Ketua panitia Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al-Ikhsan, Muhammad Rasyid mengatakan, saat ini Masjid Al-Ikhsan mengalami perubahan besar sejak dibangun ulang. Biaya pembangunan masjid ini berasal dari para dermawan di wilayah sekitar.

"Selama ini dana pembangunan masjid murni hasil sumbangan dari para donatur, kami tidak ada melakukan pengutipan di jalan raya," kata M Rasyid di Kejuruan Muda, Sabtu (19/6).

Ia menyatakan, saat ini proses pembangunan masjid sudah mencapai 70 persen. Diperkirakan Masjid Al-Ikhsan akan rampung dalam beberapa bulan ke depan, dan dapat digunakan pada pelaksanaan Salat Idulfitri 2021, dengan kapasitas seribuan jemaah.

"Alhamdulillah pembangunan terus berjalan. Untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Al-Ikhsan hingga rampung membutuhkan anggaran sekitar Rp 2,4 miliar. Masih perlu anggaran sekitar Rp 1 miliar lagi hingga finishing," ujarnya.

Menurut Rasyid, Masjid Al-Ikhsan sudah berusia sekitar 30 tahun. pembangunan ulang masjid dimulai pada tanggal 21 Februari 2020. Peletakan batu pertama dilakukan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, turut disaksikan unsur Forkopimcam dan masyarakat setempat.

"Setiap salat lima waktu, Masjid Al-Ikhsan selalu penuh, bahkan setiap Salat Jumat tidak tertampung lagi jemaahnya. Itulah yang menjadi tekad pembangunan Masjid Al-Ikhsan," kata dia.

Muhammad Rasyid menyatakan, hingga kini BKM Al-Ikhsan masih berharap dukungan materil dari para dermawan dapat menyisihkan sebagian penghasilannya untuk menyelesaikan pembangunan rumah Allah SWT.

Bantuan bisa melalui nomor rekening Bank Aceh Syariah: 5090-1020-0005-52 atas nama panitia. "Kami panitia BKM juga menerima bantuan berupa material seperti semen dan pasir," pungkasnya.

(DHS/RZD)