Ketua DPD KNPI Sumatera Utara, El Adrianshah (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pasca teridentifikasi masuknya Covid-19 varian B.16.17.12 Delta dari India ke Indonesia, banyak pihak yang khawatir karena virus varian baru ini lebih berbahaya dan tingkat penularannya lebih tinggi dari varian sebelumnya.
Disebut varian India karena varian ini pertama kali ditemukan di India yang telah menyebabkan 'tsunami Covid-19' yang sangat mengerikan.
Ketua DPD KNPI Sumatera Utara, El Adrianshah, menyatakan bahwa pemerintah harus serius menyikapi masuknya Covid-19 varian baru ke Indonesia, khususnya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
"Tidak boleh lengah, tidak boleh anggap enteng, dan ini harus serius karena sangat berbahaya dan sangat menular," kata El di Medan, Selasa (22/6).
Lebih lanjut dia menyatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga harus mengambil kebijakan strategis agar virus varian baru ini tidak sampai ke Sumut, termasuk opsi menutup Bandara Kualanamu, khususnya rute penerbangan dari dan keluar negeri melalui Bandara Kualanamu.
"Kita minta Pemprov Sumut harus berani menutup rute internasional di Kualanamu sampai Sumut dipastikan tidak tertular varian baru ini, termasuk rute-rute transit," tegas El.
Sekali virus ini masuk, sambungnya, bisa dipastikan akan sangat sulit dicegah penularannya. Sehingga ia berharap pesan ini bisa didengar oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
"Saya berharap Pak Gubernur mendengar pesan ini," harap El.
Selain itu, El juga mendorong agar program vaksinasi kepada masyarakat dilaksanakan lebih massif lagi sehingga bisa menurunkan penularan Covid-19.
"Vaksinasi harus jalan terus dan lebih massif untuk mempercepat sebaran vaksin," imbaunya.
El juga mengajak masyarakat Sumatera Utara untuk menyadari bahwa virus Covid-19 masih belum berakhir sehingga protokol kesehatan harus tetap dijalankan secara ketat.
"Kita minta masyarakat juga sadar bahwa pandemi masih belum berakhir. Artinya, meski aktivitas di luar rumah diperbolehkan, namun harus menerapkan prokes 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas," sambung El.
Dia juga berharap pemerintah gencar melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat sehingga mendapatkan informasi yang benar, utuh dan tidak hoax.
"Karena di tengah situasi pandemi ini, ada saja pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab berupaya menebar informasi hoax sehingga bisa menyesatkan pemahaman masyarakat. Oleh karena itu, sosialisasi pemerintah harus gencar dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat," pungkas El.
(EAL)