Seorang kerabat memeluk korban kapal feri KMP Yunice yang tenggelam di titik evakuasi di Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 30 Juni 2021. (AP)
Analisadaily.com, Bali - Tim penyelamat Indonesia sedang mencari 11 orang yang masih hilang setelah sebuah feri penumpang tenggelam di lepas pantai Bali, menewaskan sedikitnya tujuh orang.
Puluhan orang yang selamat dievakuasi dari air pada Selasa malam setelah KMP Yunicee, yang membawa 57 penumpang dan awak, turun di dekat pelabuhan Gilimanuk di ujung barat pulau liburan. Feri itu telah melakukan perjalanan melintasi selat sempit dari pulau Jawa.
Banyak dari mereka yang diselamatkan tidak sadarkan diri setelah hanyut di perairan berombak selama berjam-jam.
Tetapi 11 orang masih hilang, sementara pihak berwenang mengkonfirmasi mereka telah menarik tujuh orang tewas dari perairan, memperbarui jumlah korban sebelumnya.
"Kami masih mencari yang hilang. Tadi malam, penyelamatan terhambat oleh visibilitas rendah dan gelombang tinggi," kata Kepala Basarnas Denpasar, Gede Darmada dilansir dari Channel News Asia, Rabu (30/6).
Dua kapal tunda dan dua perahu karet telah mencari orang hilang sejak Selasa malam, melawan gelombang setinggi 4m dalam kegelapan malam.
Belum jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu.
Kecelakaan laut sering terjadi di Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, di mana banyak yang menggunakan feri dan kapal lain untuk bepergian.
Pada tahun 2018, sekitar 160 orang tenggelam ketika sebuah feri tenggelam ke kedalaman salah satu danau terdalam di dunia di pulau Sumatera.
Dan lebih dari 300 orang diperkirakan tenggelam pada tahun 2009 ketika sebuah feri tenggelam antara Sulawesi dan Kalimantan.
Data sebelumnya, Komandan Kodim Banyuwangi, Letkol Infantri Yuli Eko mengatakan, 33 penumpang dinyatakan selamat dan 14 orang masih dalam percarian.
"Jadi, KMP Yunice berangkat atau menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk. Saat menunggu untuk bersandar terjadi kecelakaan dan tenggelam," kata Yuli dilansir dari Antara.(CSP)