Pemimpin Umum Analisa, Supandi Kusuma berbincang dengan Walikota Medan Bobby Nasution (Analisadaily/Junaidi Gandy)
Analisadaily.com, Medan - Suasana akrab, hangat, kadang diselingi gelak tawa mengalir saat Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, melakukan ramah tamah ke Kantor Harian Analisa, Jumat (2/7) sore. Walikota diterima langsung Pemimpin Umum Analisa yang juga tokoh Wushu, Supandi Kusuma, Walikota Medan itu banyak membincang dan bertukar pikiran tentang berbagai isu pembangunan di Kota Medan. Mulai dari penanganan pandemi Covid-19, pembelajaran tatap muka, wisata kuliner, penanganan banjir hingga soal taman kota.
"Pak Bobby, Medan perlu ada dokter pohon tuh," ujar Supandi Kusuma saat mengomentari tentang keberadaan pohon-pohon yang ada di sepanjang jalan protokol. Bobby pun terlihat agak kebingungan mendengar usul Supandi Kusuma. Rupanya dokter pohon yang dimaksud adalah ahli pohon yang bisa melakukan deteksi dini terhadap ketahanan pohon, terutama jika muncul badai angin saat hujan.
"Ahli pohon bisa tahu apakah sebuah pohon masih bisa dirawat, atau sudah tidak bisa lagi dirawat hingga harus ditebang agar tidak menimbulkan korban jiwa seperti peristiwa beberapa hari lalu," katanya. Mendengar penjelasan Supandi Kusuma Walikota Medan itu pun manggut-manggut.
Pada acara ramah tamah itu, Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution dampingi Kepala Bagian (Kabag) Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Arrahman Pane, Kadis Kominfo Mansyur Syah dan Camat Medan Barat, Rudi F Lubis. Sementara Supandi Kusuma didampingi Pemimpin Perusahaan, Sujito Sukirman. Hadir juga Ketua Pengprov Wushu Sumut Darsen Song.
Saat menginformasikan perkembangan penanganan Covid-19 di Medan, Bobby mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 di Kota Medan cenderung melambat. Terbukti hingga kini ketersediaan tempat tidur di rumah sakit khusus masih lumayan banyak. "Alhamdulillah, penyebarannya di Kota Medan cenderung lambat dan status Medan zona oranye," katanya.
Bobby juga menyebutkan pengetatan prokes kini makin digenjot. Saat ditanya kemungkinan denda bagi warga yang melanggar prokes seperti tak mengenakan masker, dengan diplomatis, ia berujar:
"Wong didenda membuang sampah sembarangan saja tak bisa..." ujarnya sembari tertawa. Menurut Bobby denda mungkin lebih tepat dikenakan kepada pelaku usaha yang melanggar prokes Covid-19.
Pada bagian lain Bobby juga menyinggung bahwa Kesawan City Walk yang mengusung tema The Kitchen of Asia, tengah dalam persiapan untuk dibuka kembali. Sudah ada Badan Pengelola Kota Tua yang dipimpin Wakil Walikota, dan melibatkan banyak pembangku kepentingan.
Saat ditanya tentang alasan kenapa kuliner menjadi andalan dalam kebijakan pengembangan pariwasata kebudayaan di Medan, Bobby dengan lugas berujar bahwa Medan terkenal dengan ragam kuliner dari masing-masing suku atau etnis yang rasanya
maknyus.
"Banyak orang dari luar Medan, kalau berlibur pulangnya takut menimbang berat badan mereka," ujar Boby sembari tergelak.
Saat Supandi Kusuma menggagas kemungkinan lokasi parkiran Analisa kelak bisa dimanfaatkan sebagai lokasi wisata kuliner, Bobby langsung mengangguk setuju.
"Tapi jangan lupa beri lokasi juga UKM untuk membuka stand di situ," ujar Bobby. Saat mengantar Bobby meninggalkan kantor
Analisa, Bobby menegaskan bahwa sebagai walikota ia berharap Supandi Kusuma selaku salah satu tokoh masyarakat Medan, tetap bersedia mendukungnya dengan memberi saran-saran demi kemajuan Kota Medan.
(JA/JG)