Praktek judi tembak ikan berkedok ketangkasan di lokasi Kompleks Bisnis Centre Kelurahan Pekan Dolokmasihul, meski sudah berulang kali diingatkan tetap tidak peduli.

"Seolah kebal hukum," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Al-Ustad, Syahrul Nasution saat unjuk rasa, Sabtu (3/7).

Organisasi yang tergabung di Elemen Masyarakat Bersatu (ELMAB) itu, diantaranya Kaum Ibu Perwiritan, juga Al-Hidayah, Al-Washliyah, Muhammadiyah, GP. Ansor, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia, dan pemuka agama.

Salah seorang perwakilan organisasi Al - Hidayah, Rosilawati, mengaku warga Dolokmasihul yang selama ini hidup nyaman tentram merasa terusik dan sangat meresahkan Kelurahan Pekan Dolokmasihul Sergai.

"Para ibu resah karena keberadaan judi tembak ikan. Banyak suami, anak dan menantu yang terlibat perjudian sehingga tidak jarang terjadi pertengkaran di rumah tangga," kata Rosilswati.

"Di tengah kondisi pandemi Covid-19 ekonomi sulit, banyak para suami, anak dan menantu mereka yang asik berjudi di lokasi ini dan disinyalir sebagai tempat peredaran gelap Narkoba," sambungnya.

Sehingga, kata dia, warga dengan penuh keresahan dan geram langsung menggerudug lokasi judi membuat para pemain lari.

Kapolsek Dolokmasihul, AKP Khairul, langsung datang ke lokasi mengamankan situasi yang mulai panas.

Selanjutnya membawa alat perjudian berupa meja judi dan mesin permainan ketangkasan ke Polres Serdang Bedagai guna dijadikan barang bukti.

Kapolres Serdang Bedagai, AKBP R Simatupang mengatakan, pihaknya tetap komit memberantas perjudian dan peredaran gelap Narkoba.

"Laporkan jika ada anggota saya yang terlibat atau membekingnya akan saya tindak tegas. Ujarnya. Tugas kami memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi dukungan warga perlu guna menciptakan iklim kondusif di tengah kehidupan masyarakat luas, kata dia.

(FEL/CSP)