Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, membuka Pasar Murah menyambut Idul Adha 1442 Hijriah, Senin (5/7). (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Aceh - Pemerintah Aceh menggelar 90 titik pasar murah di 23 kabupaten/kota dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha 1442 Hijriah.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah membuka Pasar Murah di Aceh Singkil. Kata dia, pasar murah ini salah satu dari 23 kabupaten/kota di Aceh yang dibuka. Pasar ini akan berlangsung hingga 10 Juli 2021.
Tujuan program ini meringankan beban masyarakat dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha. Terutama untuk membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang terdampak pandemi Covid-19.
Dia lanjut menjelaskan, setahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi global mengalami tekanan karena wabah Covid-19, yang menghadirkan dampak buruk di berbagai sektor.
Seluruh wilayah Indonesia terkena dampak pandemi ini, sehingga ekonomi nasional tahun lalu tumbuh minus 2,07 persen. Angka pertumbuhan ini jauh di bawah target yang diharapkan, yakni sekitar 5,2 persen.
Dampak yang sama juga disebut terjadi di Aceh, dimana pertumbuhan ekonomi Aceh ikut mengalami penurunan, walaupun sedikit lebih baik dibanding nasional.
Akibat mandeknya pertumbuhan ekonomi itu, kata gubernur, daya beli masyarakat juga ikut menurun. Untuk itu, guna mengatasi beban masyarakat, Pemerintah Aceh telah menyalurkan berbagai bantuan, baik itu berupa sembako maupun bantuan lainnya melalui lembaga terkait.
“Pemerintah Aceh kembali menghadirkan program yang tujuannya untuk meringankan beban masyarakat, yakni dengan menggelar pasar murah di 23 Kabupaten/Kota,” kata dia.
Menurut dia, pasar murah digelar lantaran kebutuhan masyarakat Aceh biasanya meningkat saat menyambut hari Idul Adha.
Ia menerangkan, kegiatan pasar murah ini dilaksanakan Pemerintah Aceh bekerjasama dengan Perum Bulog Aceh dan Pemerintah Daerah setempat.
“Total ada 90 titik lokasi pasar murah yang kita buka di seluruh Aceh, termasuk di Aceh Singkil,” ujarnya.
Adapun bahan makanan yang dijual, antara lain, beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu dan telur ayam dengan harga lebih murah dibanding harga pasar dan kualitasnya juga terjaga.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat Aceh agar memanfaatkan Pasar Murah ini dengan sebaik mungkin, sehingga kebutuhan bahan makanan menjelang Idul Adha nanti tercukupi.
Nova juga mengingatkan, konsumen prioritas Pasar Murah ini adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
"Bagi keluarga dengan ekonomi menengah ke atas, sebaiknya tidak perlu ikut antrian, mengingat jumlah bahan makanan yang dijual terbatas,” katanya.
Wajib Protokol Kesehatan
Ia kemudian mengingatkan masyarakat pembeli dan panitia penyelenggara pasar murah agar mematuhi Protokol Kesehatan yang berlaku.
“Semua zona Pasar Murah di Aceh merupakan area wajib pakai masker. Tidak boleh ada transaksi yang menyebabkan kerumunan massa. Setiap orang harus menjaga jarak dengan yang lain. Protokol kesehatan ini wajib dipatuhi agar kita terhindar dari ancaman Covid-19,” pesannya.
Hal itu disebut perlu menjadi perhatian bersama, sebab serangan Covid-19 di Indonesia dan termasuk di Aceh mengalami peningkatan sejak dua bulan terakhir ini. Kurangnya kesadaran masyarakat menerapkan protokoler kesehatan dinilai menjadi pemicu meningkatkan serangan wabah ini.
“Untuk itu saya mengimbau masyarakat di seluruh Aceh agar senantiasa disiplin menerapkan Protokol Kesehatan di manapun berada,” ujarnya.
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Aceh atas penunjukan Singkil sebagai lokasi pembukaan pasar murah.
Kata Dulmusrid, menjelang Hari Raya Idul Adha kebutuhan masyarakat akan bahan dapur selalu meningkat. Namun, di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini daya beli masyarakat diakui berkurang lantaran perekonomian warga ikut terdampak.
“Tujuan pasar murah ini untuk memudahkan warga mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Ia mengimbau warga memanfaatkan pasar murah ini untuk membeli kebutuhan dapur sesuai keperluan.
(MHD/CSP)