Edy Rahmayadi Minta MABMI Hasilkan Program Menyentuh Rakyat

Edy Rahmayadi Minta MABMI Hasilkan Program Menyentuh Rakyat
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bersama pengurus MABMI Sumatera Utara. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta Pengurus Wilayah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PW MABMI) Sumatera Utara menghasilkan program yang menyentuh dan berbuat untuk rakyat.

Kata dia, karena salah satu tugas penting organisasi ini adalah bagaimana keberadaannya bermanfaat bagi orang banyak.

“Bagaimana (PW) MABMI Sumut bisa mewarnai suku-suku lainnya yang ada di provinsi ini, khususnya di tanah Melayu. Adanya organisasi ini, dirasakan manfaatnya oleh rakyat, maka tolong pikirkan baik-baik apa yang mau dilakukan,” kata Edy saat menerima audiensi Pengurus PW MABMI, Rabu (7/7).

Dalam kaitan program tersebut, ia menilai popularitas kesukuan bukanlah untuk menyampingkan suku yang lain, yang berada di satu tempat.

Tetapi bagaimana popularitas di masyarakat bisa meningkat seiring berjalannya program kerja.

"Untuk itu, perlu keseriusan seluruh pengurus membahas, apa yang akan dilakukan ke depan. Kalau kalian sudah berbuat, maka popularitasnya akan mengikuti," kata Edy.

Jadi, kata dia, MABMI harus bisa mengeluarkan rekomendasi untuk itu. Sehingga MABMI ini pun harus dibesarkan.

Ketua PW MABMI Sumut, Zahir, hadir untuk menyampaikan dalam waktu dekat, organisasi ini akan menggelar Rapat Kerja untuk membahas dan merumuskan apa saja yang akan dikerjakan selama periode kepengurusan 2021-2024.

“Kita mau melaksanakan Raker dan Milad MABMI. Tadi beliau sudah memberikan isyarat, silakan aktivitas dilaksanakan, tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan. Karena kita masa pandemi Covid-19,” kata Zahir, yang merupakan Bupati Batubara.

Kehadiran pengurus MABMI Sumut ini, kata Zahir, juga merupakan isyarat dari Datok Seri Lelawangsa, Syamsul Arifin, selaku Ketua Umum PB MABMI.

Tujuannya agar Edy memberikan petunjuk dan arahan, serta saran bagaimana langkah yang baik ke depan, sehingga adat budaya Melayu tetap terjaga.

“Kita lihat sekarang, banyak daerah yang tidak menggunakan simbol Melayu, seperti ornamen. Ini bukan isme kesukuan ya, tetapi agar kita kembalikan ciri kesukuan itu," ujarnya.

"Ini harus kita dudukkan bersama, untuk menjadi langkah kita nanti setelah ada hasil Rapat Kerja Wilayah PW MABMI Sumut,” pungkasnya.

Raker direncanakan akan digelar bulan ini di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan.

(HERS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi