UMSU Kembangkan Literasi Guru Melalui PKPM

UMSU Kembangkan Literasi Guru Melalui PKPM
Literasi Guru melalui PKPM (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melaksanakan kegiatan Program Kemitraan Pengembangan Muhammadiyah (PKPM). Kegiatan ini bermitra dengan Pimpinan Cabang Aisyiah Sunggal dan TK ABA 32 Sunggal.

Hadir dalam kegiatan Lailawati selaku Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Sunggal, serta para tim PKPM Nadra Amalia (Ketua ), Rizka Harfiani (Anggota I) dan Muhammad Arifin (Anggota II).

Acara tersebut berlangsung di Gedung Sekolah TK ABA 32 Sunggal, Jalan Sei Mencirim, Gg Mesjid Taqwa, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Kegiatan mengangkat tema “Pengembangan Literasi Guru PIAUD Melalui Bahan Ajar Membaca Dan Menulis Sekolah Taman Kanak-Kanak Aisyiah Bustanul Athfal Kecamatan Sunggal”. Acara tersebut diikuti sekitar 9 orang peserta dari pewakilan kepala sekolah dan guru di setiap ranting se-cabang Sunggal.

Acara ini diawali dengan kata sambutan dari ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Sunggal, Lailawati, yang mengucapkan terima kaish karena telah bersedia menjadikan PCA Sunggal sebagai mitra, khususnya meningkatkan kompetensi guru-guru PIAUD Aisyiyah Sunggal yang memang sangat membutuhkan pengembangan literasi guru ini demi meningkatkan keprofesionalan profesi guru PIAUD.

“Guru-guru PIAUD memang membutuhkan ini. Guru PIAUD adalah jendela untuk anak agar ia mampu membaca dan menulis, tentu itu membutuhkan sebuah kreativitas dan kemampuan mendidik yang multitalenta, dan bersahaja. Karena guru PIAUD harus menjadi guru yang menyenangkan dan selalu memancarkan kebahagian untuk anak didiknya,” katanya, Jumat (9/7).

Lailawati berpesan kepada guru-guru yang mengikuti kegiatan agar mengikuti acara dengan penuh antusias dan serius. Sehingga materi dapat diaplikasikan kepada anak didik di ranting masing-masing. Jika ada pertanyaan segera bertanya dan jangan sungkan mengajukan pertanyaan kepada pemateri.

Setelah acara dibuka secara resmi oleh Lailawati, selanjutnya Rizka Harfiani memberikan pengantar dan sebelum masuk ke acara selanjutnya, yakni pelatihan Membaca Tanpa Mengeja.

Dalam pengantar, Rizka menyampaikan terima kasih kepada PCA Sunggal yang menyambut baik kegiatan pengabdian ini. Selama ini membaca merupakan kegiatan pokok dalam belajar mengajar di PIAUD selain menulis dan berhitung.

“Penting ibu guru sekalian ketahui bahwa membaca adalah momen yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan anak di masa depan. Sehingga penting para guru sekalian untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah bagi anak untuk melakukan membaca, sehingga anak tersebut menjadi senang akan belajar dan rindu akan belajar khususnya di sekolahnya,” sebut Rizka.

Rizka juga mengatakan, otak anak akan sangat mudah menyerap dan merekam proses pembelajaran di saat anak dalam keadaan senang dan bahagia. Maka, agar anak tersebut senang dan bahagia, butuh kreativitas guru bagaimana proses belajar itu menjadi menyenangkan, seperti mendongeng, main kartu, menggambar, atau bernyanyi, dan lainnya.

Proses menyenangkan tersebut, ada yang memengaruhi dalam setiap syaraf-syaraf otak anak, jika ada ribuan syaraf tersebut terhubung dengan cepat, maka kecerdasan itupun meningkat dan tentu berpengaruh dalam setiap proses perkembangan belajarnya dari ketika di PIAUD hingga ia sekolah di perguruan tinggi nanti.

Untuk itu, pengabdian ini akan membantu ibu-ibu guru menciptakan literasi para guru-guru agar anak kita menyenangi belajar dan gemar membaca serta menulis. Sehingga lahirlah anak-anak penerus bangsa yang cerdas intelektual.

“Maka, kegiatan ini kami senggalarakan buat ibu-ibu guru untuk meningkatkan literasinya dengan menggunakan bermacam media, model, strategi yang jitu agar si anak dapat dengan mudah membaca, senang membaca sehingga menjadi gemar membaca serta mengaplikasikan bacaannya melalui sebuah tulisan,” terangnya.

Selanjutnya, pengantar dan juga sekaligus pelatihan Membaca Tanpa Mengeja dari Nadra Amalia selaku tim PKPM. Pengabdian ini berangkat dari sebuah ide bagaimana seorang anak dengan cepat membaca sehingga menjadi gemar membaca dan menulis.

Maka perlu strategi yang jitu. Dengan membaca tanpa mengeja, kegiatan membaca dapat dengan mudah dilakukan anak dan guru dengan berbagai media yang mudah didapatkan serta dibuat oleh guru tersebut. Dengan media huruf lepas, huruf raba serta media lainnya, membaca tanpa mengeja dapat terlaksana, bahkan orang tua dapat menyambung pembelajaran yang ada disekolah dikerjakan di rumah.

Membaca tanpa mengeja adalah metode Mentossori, yang mana metode ini telah diuji oleh lembaga PIUAD di Jawa dan sekitanya, dan sangat ampuh memudahkan anak untuk segera mengenal huruf hingga menjadi kata dan menyambungnya ke dalam kalimat.

“Tentu setiap usaha membutuhkan kesasbaran, disini peran kesabaran sang guru sangat dibutuhkan dan lemah lembut sang guru dalam mengujarkan setiap huruf, kata dan kalimat perlu diutamakan., cetusnya lagi,” tandasnya.

Selanjutnya, kegiatan pelatihan Literasi Guru membaca dan menulis dimulai dengan media dan peralatan yang telah disediakan oleh tim PKPM.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi