Gempa M5,6 di Pantai Barat Sumatera (BMKG)
Analisadaily.com, Nias - Wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa tektonik, Sabtu (10/7) pukul 09.41.10 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1.85° LU; 96.84° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 74 km arah Barat Laut Kota Lotu, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 32 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno melaporkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam kebawah lempeng Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ucapnya.
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Nias Utara III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Gunung Sitoli dan Kabanjahe II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” terangnya.
Hingga pukul 10.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukan telah terjadi 4 (empat) kali aktivitas gempabumi susulan atau aftershock dengan magnitude terbesar M4,4 dan terkecil M3,2.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tandasnya.
(RZD)