Edy Berharap Penyebaran Covid-19 di Sumut Tidak Seperti di Pulau Jawa dan Bali

Edy Berharap Penyebaran Covid-19 di Sumut Tidak Seperti di Pulau Jawa dan Bali
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menghadiri kegiatan Apel Operasi Kontinjensi Nusa II Toba Penanganan Covid-19 Lanjutan, dalam rangka PPKM Darurat di Kota Medan, Senin (12/7) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, berharap penyebaran virus Corona di Sumatera Utara tidak terjadi seperti di Pulau Jawa dan Bali.

Hal ini ia sampaikan usai menghadiri Apel Operasi Kontinjensi Aman Nusa II Toba, Penanganan Covid-19 Lanjutan, dalam rangka PPKM Darurat, di Lapangan Merdeka, Medan, Senin (12/7).

Kata Edy, PPKM Darurat bertujuan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 yang meningkat beberapa waktu terakhir.

Langkah juga merupakan antisipasi penularan berbagai varian baru Covid-19 yang menular lebih cepat dibanding varian yang lama.

"Saya harap penyebaran Covid-19 di Sumatera Utara tidak terjadi seperti di Pulau Jawa dan Bali," harapnya.

Ia pun mengimbau masyarakat agar senantiasa melaksanakan Protokol Kesehatan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

“Patuhi protokol kesehatan, agar kita bisa memutus mata rantai penularan Covid-19 di provinsi yang kita cintai ini,” kata Edy.

Pada kesempatan itu, Edy juga mengatakan, 31 kabupaten/kota di daerahnya mesti berpartisipasi dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan dan PPKM Diperketat di Kota Sibolga mulai 12 - 20 Juli 2021.

"Kabupaten/kota lain terus dapat menangani penularan Covid-19 di daerahnya masing-masing," ujarnya.

Karena, pasien Covid-19 yang dirawat di Kota Medan juga ada yang berasal dari kabupaten/kota lain.

Kata dia, pada Senin (12/7) pagi, sudah ada sembilan pasien Covid-19 yang bertambah dengan rincian, lima dari luar Kota Medan dan empat warga Kota Medan.

“Untuk itu kita juga libatkan semua kabupaten/kota, agar ikut bersama-sama, sebagai penyangga, semua harus berlaku sama,” kata dia.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution menyampaikan, ada 18 titik penyekatan dan pengalihan arus lalu lintas, di perbatasan dan inti Kota Medan.

Namun, dalam waktu tiga hari kedepan, masih dalam tahap sosialisasi dahulu. Selanjutnya akan dilakukan penindakan bagi yang melanggar.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi