Jalan Persahabatan China-Pakistan. (AFP/Johannes Eisele)
Analisadaily.com, Pakistan - Sedikitnya 10 orang, termasuk setidaknya enam warga negara China dan dua tentara Pakistan, tewas dalam ledakan sebuah bus di daerah terpencil Pakistan utara pada Rabu (14/7). Dan dimungkinkan jumlahnya akan bertambah.
Tidak segera jelas apakah ledakan itu akibat perangkat pinggir jalan atau sesuatu yang ditanam di dalam bus.
Pejabat tinggi polisi Khyber-Paktunkhwa, Inspektur Jenderal Moazzam Jah Ansari, membenarkan kematian enam warga negara China, dua tentara dan dua penduduk setempat.
"Bus itu jatuh ke jurang yang dalam setelah ledakan dan menyebabkan kerugian besar. Seorang insinyur China dan satu tentara hilang," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada Reuters tanpa menyebut nama.
"Operasi penyelamatan diluncurkan dan seluruh mesin pemerintah telah dikerahkan untuk menyelamatkan yang terluka dengan ambulans udara," ujarnya.
Ansari mengatakan kepada Reuters bahwa polisi sedang menyelidiki.
"Sepertinya sabotase," kata Ansari sambil berangkat dengan helikopter menuju lokasi.
Setidaknya tiga pejabat lainnya mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa sebuah ledakan menghantam bus.
Pejabat senior polisi lainnya mengatakan kepada Reuters, jumlah korban telah meningkat menjadi 13 orang tewas, termasuk sembilan warga negara China dan dua tentara.
Seorang petugas administrasi senior wilayah Hazara mengatakan, bus itu membawa lebih dari 30 insinyur China ke lokasi bendungan Dasu di Kohistan Atas.
Proyek pembangkit listrik tenaga air Dasu adalah bagian dari Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC), rencana investasi senilai US$65 miliar di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan Beijing yang bertujuan menghubungkan China barat ke pelabuhan laut Gwadar di Pakistan selatan.
Insinyur China dan pekerja konstruksi Pakistan telah mengerjakan proyek pembangkit listrik tenaga air Dasu dan beberapa lainnya selama beberapa tahun di wilayah tempat ledakan terjadi.
(CSP)