Pengusaha Coffee Shop saat memulai aksinya di Jalan Balai Kota Medan, Sabtu (17/7). (Analisadaily/Christison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Medan - Pengusaha Coffee Shop di Kota Medan berusaha menjajakan kopinya agar tetap habis terjual di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masayarakat (PPKM) Darurat.
Salah satu upaya yang mereka lakukan melalui aksi dengan menemui para pembeli, baik di jalan-jalan hingga mengunjungi pos-pos PPKM Darurat di Kota Medan.
Seorang pedagang, Hendri Rudolf mengatakan, langkah ini dilakukan supaya dagangan bisa terjual dan pendapatan tetap ada, meskipun tidak seperti biasa.
"Karena pemberlakuan ini, pendapatan kami menurun drastis, belum lagi gaji karyawan," tutur Rudolf saat melakukan aksi mereka di Jalan Balai Kota Medan, Sabtu (17/7).
Di samping membuat metode begini, Hendri lanjut menjelaskan, cara ini juga sebagai bentuk protes kepada Pemerintah karena sangat berdampak pada penghasilan.
"Ia bang, ini bentuk protes kita, supaya Pemerintah tahu bagaimana kondisi kita. Karena sampai sekarang kami belum mendapatkan solusi, misalnya diberi bantuan," tutur Hendri.
Kata Hendri, jumlah mereka yang terdaftar ikut aksi ada puluhan Coffee Shop dan mereka juga akan menemui pos PPKM Darurat yang ada di Kota Medan, sekaligus menjual kopinya.
Dia kembali menyampaikan, ini adalah cara agar seluruh kopi yang diproduksi bisa terjual, karena kalau tidak menunggu di kedai belum tentu ada yang datang.
"Belum lagi PPKM Darurat diperpanjang hingga akhir Juli, makin tercekiklah kondisi kami ini," tambahnya.
(CSP/RZD)