Aplikasi Augmented Reality (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Saat ini, seluruh dunia termasuk Indonesia sedang mengalami pandemi virus korona jenis Covid-19. Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan, China.
Covid-19 menjadi topik terhangat sejak Januari 2020 hingga akhirnya pada 2 Maret 2020 dilaporkan adanya kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Virus ini mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah merenggut nyawa ratusan orang hanya dalam waktu dua pekan, karena penyebarannya yang sangat cepat.
Meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia yang begitu cepat, sehingga pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing minimal 2 meter. Masyarakat juga dianjurkan untuk bekerja dari rumah yang biasa disebut dengan Work From Home (WFH) dan belajar dari rumah yang biasa disebut dengan Study From Home (SFH) guna mengurangi aktivitas yang berhubungan dengan orang ramai.
Pandemi Covid-19 sangat berdampak dalam dunia pendidikan. Seluruh kegiatan belajar mengajar di universitas dan sekolah yang ada di Indonesia terpaksa harus ditutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan.
Berangkat dari kondisi tersebut, 4 mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Yenni Aisyah, Atika Arfa Matondang, Anisah, Sri Veny Aryand Tanjung, membuat media pembelajaran secara online, yaitu aplikasi Augmented Reality.
Yenni mnejelaskan, aplikasi ini dapat melihat gambar dengan cara men-scan barcode yang telah dirancang sehingga dapat memunculkan gambar 3 dimensi, di mana dapat dilihat dari segala arah. Aplikasi yang dibuat khusus untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Aplikasi ini dibuat bertujuan agar memberikan solusi guna membantu guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya pada mata pelajaran Biologi terhadap media pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik dengan menggunakan bantuan tekonologi 3D Augmented Reality sebagai media pembelajaran yang menarik.
“Juga efisien, fleksibel, interaktif, inovatif, tepat, dan tanggap yang dapat digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran kapanpun dan dimanapun,” ucapnya, Senin (26/7).
Untuk saat ini, aplikasi yang dibuat berdasarkan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKMPM) masih dengan materi sistem pernapasan seperti, mulut, rongga hidung, mata, paru-paru, laring, bronkiolus, dan diafragma. Pada aplikasi terdapat fitur seperti open camera, quiz, tentang, dan tutorial.
“Kami, perancang aplikasi sangat berharap kepada para pendidik agar sangat terbantu dengan adanya aplikasi ini yang dapat dimanfaatkan seperti kondisi di pandemi ini,” tandasnya.
(RZD)