Biasanya para pengunjung yang datang ke tempat pemandian air panas ini kebanyakan diantara mereka melakukan terapi kesehatan, diantaranya untuk melancarkan peredaran darah, mengobati struk, syaraf terjepit, dan penyakit kulit, seperti gatal.

Dihari libur tempat ini biasanya jumlah pengunjung yang datang bisa mencapai 1000 pengunjung yang dibuka setiap pukul 05.00 Wib hingga pukul 23.00 Wib yang tetap menerapkan standar protokol kesehatan penanganan Covid-19.

"Para pengunjung yang datang akan dimanjakan dengan guyuran air panas yang terus mengalir, serta kolam renang yang disediakan khusus untuk anak-anak dan dewasa, serta fasilitas lainnya seperti, Musalah, pemondokan, tempat pertemuan, dan toilet," ujar anggota DPRD Batubara ini.

Citra menjelaskan, disamping biaya masuk yang bisa terbilang sangat ekonomis, kolam pemandian air panas yang saat ini terus mengalir bisa membawa berkah dan dampak positif bagi warga sekitar.

"Alhamdulillah bisa menyerap sebanyak 38 tenaga kerja lokal, dan bisa ikut berkontribusi untuk pembangunan daerah Batubara melalui retribusi PAD yang disetorkan ke kas daerah Kabupaten Batubara," ujarnya.

Citra berkeinginan mengembangkan obyek wisata pemandian air panas menjadi obyek wisata favorit di Batubara.

Oleh karena itu ia berencana akan menambah fasilitas pendukung pemandian air panas berupa penginapan, taman bermain untuk anak-anak, dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mini yang diharapkan bisa dimanfaakan bagi warga sekitar.

Ia berterima kasih atas dukungan Pemerintah Batubara yang telah membangun infrastruktur yang memudahkan masyarakat untuk menjangkau lokasi pemandian air panas.

"Saya berharap dukungan itu bisa ditingkatkan karena masih ada sejumlah titik yang masih membutuhkan sentuhan Pemerintah Kabupaten Batubara," ujarnya.