Lencana Mao Zedong terlihat disematkan pada baju olahraga peraih medali emas, Bao Shanju dari China saat upacara penyerahan medali Olimpiade Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Reuters/Matthew Childs)
Analisadaily.com, Tokyo - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan peringatan kepada dua peraih medali sepeda dari China yang mengenakan lencana kepala mantan pemimpin Tiongkok, Mao Zedong di podium Olimpiade Tokyo. Hal itu dinilai melanggar aturan tentang gerakan politik, namun kasus itu sudah ditutup.
Tidak lama kemudian, IOC menerima klarifikasi dari Komite Olimpiade China atas sikap politik para atletnya.
"Kami telah menerima klarifikasi dan para atlet telah diperingatkan. Kami juga mendapat jaminan, itu tidak akan terjadi lagi dan dengan ini IOC menganggap kasus ini selesai," kata Direktur Komunikasi Perusahaan dan Urusan Publik IOC, Christian Klaue dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (7/8).
Olimpiade Tokyo berakhir pada hari Minggu (8/8).
Dua pengayuh sepeda itu adalah Bao Shanju dan Zhong Tianshi. Mereka mengenakan lencana itu selama upacara penyerahan medali pada hari Senin awal pekan ini. Kampanye itu melanggar aturan 50 dari piagam Olimpiade yang melarang tampilan perlengkapan politik di podium.
Kedua atlet tersebut mengenakan lencana, hal yang lumrah di China selama setengah abad dan sering menjadi tanda pengenal keanggotaan Partai Komunis, setelah mempertahankan gelar sprint tim sepeda putri di Izu Velodrome.
Sementara IOC bulan lalu melonggarkan aturan 50 untuk mengizinkan gerakan, seperti berlutut di lapangan permainan asalkan atlet melakukannya tanpa gangguan dan dengan menghormati sesama pesaing, telah dijelaskan bahwa gerakan seperti itu tidak diperbolehkan di podium.
Beijing akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim dingin 2022 pada bulan Februari.(CSP)