HUT Angkasa Pura II

Gelorakan Semangat Sinergi Aviasi Bakti Negeri

Gelorakan Semangat Sinergi Aviasi Bakti Negeri
Terminal penumpang di Kualanamu International Aiport di masa pandemi tampak lengang. (Analisadaily/Kali H Harahap)

Analisadaily.com, Jakarta - President Director Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, di tengah transformasi yang sedang dijalani, mereka menghadapi tantangan terberat sepanjang masa bagi sektor penerbangan global, yaitu pandemi Covid-19.

Kata dia, pandemi menguji ketangguhan AP II sebagai perseroan yang telah 37 tahun berdiri. Momen ini saat yang tepat bagi perusahaan untuk sekejap melihat apa yang telah diraih, merenungkan posisi hari ini, dan mengobarkan semangat juang menatap masa depan untuk tetap amanah memberikan pelayanan kepada publik serta menjaga konektivitas udara Indonesia.

"Bertepatan dengan hari ulang tahun ke-37, AP II menggelorakan semangat Sinergi Aviasi Bakti Negeri, memberikan semangat bersinergi yang telah dilakukan selama ini kepada seluruh ekosistem aviasi agar tetap optimis dalam menghadapi pandemi untuk berbakti kepada negeri," kata Awaluddin, Minggu (15/8).

Dia lanjut menjelaskan, AP II terus memperkuat ketangguhan organisasi dalam menghadapi pandemi dengan menetapkan berbagai prosedur, termasuk mengatur pola dan norma bekerja, perlindungan bagi publik, pengaturan proses bisnis hingga fasilitas di bandara.

“Hasilnya, seluruh bandara AP II tetap beroperasi dengan baik di tengah pandemi, melayani berbagai penerbangan,” ujarnya.

Dengan begitu, AP II dapat menjalankan program pemulihan bisnis termasuk mendukung terwujudnya Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata.

“Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung kami yakini dapat lebih memperkuat operasional serta mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan aviasi Indonesia tentunya dengan memperhatikan seluruh regulasi yang ada. Holding menciptakan koordinasi tunggal dalam pengembangan masterplan dan akan memaksimalkan keunggulan masing-masing anggota holding guna mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan aviasi,” harapnya.

Di dalam holding nanti, AP II tentunya akan menjalankan perannya mengembangkan sektor kebandarudaraan dengan berkolaborasi bersama anggota holding lainnya guna merumuskan strategi pengembangan menyeluruh, optimisasi layanan, dan operasional yang saling mendukung.

Sejarah lahirnya AP II diawali dari dibentuknya Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng pada 1984. Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng kemudian berganti nama menjadi Bandara Soekarno-Hatta yang pada 1985 membuka 1 terminal yakni terminal 1.

Lalu, pada 1992 bandara terbesar di Indonesia ini membuka Terminal 2. Pada 2016, terminal 3 dibuka di mana ini adalah terminal penumpang pesawat terbesar dan termodern di Indonesia dengan luas lebih dari 400.000 meter persegi dan berkapasitas 25 juta penumpang/tahun.

Adapun pada 2015, jumlah bandara yang dikelola AP II sebanyak 13 bandara dan kemudian hanya dalam waktu 5 tahun bertambah 7, sehingga pada 2021 di usia yang ke-37 ini perseroan mengelola total 20 bandara yang ada di Sumatera (12 bandara), lalu Jawa (6 bandara) dan Kalimantan (2 bandara).

(KAH/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi