Kelompok Ibu-ibu Dasawisma Desa Manunggal Deliserdang Dilatih Keterampilan Merajut

Kelompok Ibu-ibu Dasawisma Desa Manunggal Deliserdang Dilatih Keterampilan Merajut
Ibu-ibu Dasawisma Desa Manunggal Deliserdang dilatih keterampilan merajut (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deliserdang - Tim PKM Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengadakan kegiatan pgrogram kemitraan masyarakat dalam bentuk pelatihan keterampilan chrochet (merajut) bekerja sama Kelompok Ibu Dasawisma Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang sebagai mitra program.

Kegiatan ini dilaksanakan di rumah salah satu anggota Kelompok Dasawisma Desa Manunggal yang berlokasi di Dusun VII A, Desa Manunggal, dengan tema kegiatan Pelatihan Crochet Craft Bagi Kelompok Ibu Dasawisma Usia Produktif.

Kegiatan ini dilakukan secara luring (tatap muka) dengan tetap melakukan protokol kesehatan (prokes) yang berlaku sesuai dengan arahan pemerintah berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Tim PKM UMSU yang terdiri dari Rini Ekayati, sebagai ketua tim sekaligus tutor, didampingi oleh Muhammad Arifin dan Elvita Yenni selaku anggota, menyampaikan kegiatan ini dilandasi dari pemikiran akan perlunya mencari bentuk kegiatan yang dapat dilakukan oleh kaum ibu, khususnya dalam usia produktif, untuk dapat berkreasi dari rumah dan mungkin dapat membuka kesempatan membantu perekonomian keluarga.

“Kaum Ibu saat ini diharapkan mampu untuk dapat mendukung ekomoni dalam keluarga, dan salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membekali diri dengan keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan, salah satunya ya keterampilan merajut ini atau chrochet craft,” katanya, Rabu (18/8).

Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh Ketua Kelompok Ibu Dasawisma Dusun VII A, Desa Manunggal, Sartika, dan oleh Rini Ekayati, selaku Ketua Tim PKM UMSU, berikutnya acara dilanjutkan dengan pemaparan dan praktek keterampilan merajut oleh tutor.

Rini menyampaikan bahwa merajut merupakan keterampilan yang membutuhkan ketekunan dalam pengerjaannya. Sesuai dengan bentuk atau jenis hasil produk yang ingin dibuat, merajut membutuhkan waktu dalam penyelesaiannya, sehingga produk yang dihasilkan dapat bernilai mahal.

“Jadi, kalau boleh dikatakan, merajut itu harus tekun, sabar, dan kreatif, sehingga hasil yang kita dapat juga akan lebih maksimal,” tambahnya.

Pada sesi praktek, setiap peserta diberikan bahan praktek yang telah disiapkan oleh tim berupa satu set perangkat merajut yaitu benang rajut, hakpen (jarum rajut), gunting, dan aksesoris hasil rajutan. Peserta mulai mempraktekan dasar-dasar merajut dan selanjutnya membentuk pola rajutan yang diarahkan oleh tutor.

Seorang peserta menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah pengalaman pertamanya merajaut, “Agak susah, namun saya senang. Semoga saya cepat pintar ya, jadi bisa jualan hasil rajutan nanti,” katanya.

Sesi akhir dari kegitan ditutup dengan penutup yang disampaikan oleh Ketu Tim PKM UMSU dengan menyampaikan terima kasih kepada mitra yang sudah berkerjasama sehingga kegiatan PKM ini berjalan dengan lancar.

“Semoga dengan bekal keterampilan merajut ini dapat membantu peserta dalam menambah penghasilan di tengah situasi pendemi saat ini, dan semoga kedepannya dapat terjalin program kemitraan lainnya,” katanya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi