Peduli Covid-19, USU Bangun Kran Cuci Tangan Di Sekolah

Peduli Covid-19, USU Bangun Kran Cuci Tangan Di Sekolah
Foto bersama Tim Pengabdi Universitas Sumatera Utara (USU) dengan hasil kerja alat cuci tangan pedal kaki dan kran cuci tangan di halaman sekolah SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pandemi Covid-19 berdampak pada kebiasaan dalam melakukan aktivitas sehari-hari terutama juga dalam aktivitas belajar mengajar di lingkungan sekolah. Aktivitas belajar mengajar di masa pandemi saat ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat yang mengacu pada ketetapan Pemerintah dimana salah satunya adalah mencuci tangan.

Dalam menjalankan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan pengabdian kepada masyarakat yaitu dengan memberikan alat cuci tangan pedal kaki dan membangun kran cuci tangan untuk SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan. Tim pengabdian dari skema Dosen Muda ini diketuai oleh Dr. Martha Rianna, S.Si dan didampingi oleh Dr. Perdinan Sinuhaji, M.S sebagai Anggota, Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Ir. Noverita Sprinse Vinolina, M.P sebagai Anggota dan Muhammadin Hamid, M.Si sebagai Anggota.

Pemberian alat cuci tangan pedal kaki dilaksanakan 4 Agustus lalu dan membangun kran cuci tangan dilaksanakan 5 Agustus sampai 7 Agustus lalu. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi pengabdian untuk pentingnya mencuci tangan dengan alat pencuci tangan pedal kaki dan memberikan motivasi kepada guru dan siswa SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan dilaksanakan pada Kamis, 12 Agustus lalu. Acara ini diikuti oleh tim pengabdian, seluruh guru SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan serta beberapa siswa di sekolah tersebut.

Foto bersama Tim Pengabdi USU bersama Kepala Sekolah, Guru dan Siswa SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan (ist)
Hasil program kerja pengabdian masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) oleh Dr. Martha Rianna, S.Si, Prof. Dr. Ir. Noverita Sprinse Vinolina, M.P, Dr. Perdinan Sinuhaji, M.S dan Muhammadin Hamid, M.Si adalah alat cuci tangan pedal kaki dan hasil bangunan kran cuci tangan di halaman sekolah SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan. Hasil program kerja pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh guru, siswa di SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi dengan selalu mencuci tangan sebelum masuk kelas maupun melakukan aktivitas lainnya selama di sekolah sehingga protokol kesehatan tetap ketat dilakukan sesuai anjuran pemerintah.

Sekolah SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan memiliki staf pengajar 7 orang, tata usaha 1 orang dan jumlah siswa 154 orang. Kepala Sekolah SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan, Nurhaida Simatupang, S.Pd menyampaikan sekolah tersebut telah berdiri sejak 10 Maret 1990 atau sekitar 31 tahun yang lalu. Nurhaida Simatupang menjelaskan asal sekolah ini sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 1971. Namun waktu itu, sekolah masih bersatu dengan HKBP di jalan Kampar, Baru pada 10 Maret 1990, sekolah ini berpisah berdiri sendiri dan keluar akte sekolah pada tanggal 10 Maret 1990. Namun gedung sekolah ini masih terbuat papan dengan kondisi kelas sangat memprihatinkan.

Masalah lain, gedung sekolah ini sering terkena pasang air laut sehingga siswa harus dipulangkan duluan akibat seluruh ruangan kelas tergenang air pasang. Ruangan kelas seadanya dengan tidak ada asbes menyertainya. Harapan dari Nurhaida Simatupang selaku Kepala Sekolah diberikan kesempatan mendapat bantuan perbaikan gedung dan fasilitas sarana prasarana dari pemerintah sehingga gedung sekolah menjadi lebih layak dan membuat nyaman bagi guru dan siswa dalam melakukan proses belajar mengajar sehingga SDM generasi muda dapat menjadi cerdas dan maju untuk Indonesia Tumbuh.

Kondisi ruangan kelas SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan (ist)
Disamping itu para guru/staf pengajar menyampaikan bahwa semoga kedepan pemerintah dapat memberikan perhatian dalam peningkatan kesejahteraan bagi para seluruh guru karena para guru di sekolah ini masih belum bersetifikasi sedangkan lama pengabdian sudah lebih dari 10 tahun. Tata usaha (operator) Ernawati Tarigan juga menyampaikan bahwa selama pembelajaran daring memiliki kesulitan karena jaringan internet yang tidak stabil di sekolah, untuk itu kiranya pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dapat memperhatikan keadaan dan kesejahteraan kami. Tuturnya dalam sesi sharing di sosialisasi dan motivasi pada hari Kamis, 12 Agustus lalu.

Tim Pengabdi Universitas Sumatera Utara memberikan sosialisasi program kerja pengabdian dan motivasi untuk para guru dan siswa SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan (ist)
Tim Pengabdian Universitas Sumatera Utara (USU) Dr. Martha Rianna, S.Si selaku Ketua Pengabdi skema Dosen Muda dan didampingi oleh Dr. Perdinan Sinuhaji, M.S (Anggota 1), Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Ir. Noverita Sprinse Vinolina, M.P (Anggota 2) beserta Muhammadin Hamid, M.Si (Anggota 3) ini menyampaikan bahwa alat cuci tangan pedal kaki dan membangun kran cuci tangan diharapkan mampu membantu seluruh warga sekolah SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan terutama seluruh guru dan siswa untuk mencegah penularan Covid-19.

Alat pencuci tangan dari pedal kaki ini dan kran cuci tangan sebanyak 5 kran dapat membantu meningkatkan tingkat efektivitas dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan, sehingga perkembangan teknologi dibutuhkan hampir diseluruh area kehidupan manusia khususnya di lingkungan SD HKBP II Pajak Baru Belawan. Untuk memenuhi kebutuhan akan teknologi semua pihak berlomba untuk menemukan penemuan penemuan baru yang dapat membantu manusia di segala bidang yang dapat membantu memutus mata rantai virus Covid-19. Pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membuat dan merancang alat pencuci tangan dari mekanisme pedal kaki yang dapat membantu seluruh siswa dan guru untuk menghemat waktu dan air sehingga memperlancar proses belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19.

Kehadiran Tim Pengabdian USU ini memberikan semangat baru bagi guru dan siswa SD HKBP II Pajak Baru Belawan agar selalu optimis dalam menjalankan proses belajar mengajar walaupun di masa new normal. Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan kehadiran guru dan siswa yang saling berinteraksi langsung.

(REL/JG)

Baca Juga

Rekomendasi