Peningkatan Irigasi Balakka Sitongkon Tak Maksimal, Ratusan Hektare Sawah Alih Fungsi

Peningkatan Irigasi Balakka Sitongkon Tak Maksimal, Ratusan Hektare Sawah Alih Fungsi
Irigasi Balakka Sitongkon (Analisadaily/Atas Siregar)

Analisadaily.com, Lubuk Barumun - Pembangunan proyek saluran Irigasi Balakka Sitongkon, Desa Pagaran Jae Batu, Kecamatan Lubuk Barumun, Kabupaten Padanglawas, dari tahun ke tahun tidak pernah maksimal. Akibatnya ratusan hektare lahan sawah beralih fungsi.

Hal tersebut disampaikan Idaham Butarbutar Soleh, Ketua Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Padanglawas, Sabtu (28/8).

Irigasi Balakka Sitongkon awalnya mampu mengairi seribu hektare lebih lahan sawah, tetapi sejak tahun 2000 hingga sekarang terus berkurang, akibat irigasi tidak berfungsi maksimal. Artinya anggaran proyek jalan terus, tapi manfaatnya tidak dirasakan masyarakat,” katanya.

Idaham menjelaskan, selama ini Irigasi Balakka Sitongkon salah satu penyumbang swasembada pangan di Padanglawas selain irigasi Siborna dan Sigorbus. Tetapi sekarang luas lahan sawah produktif di areal irigasi Balakka Sitongkon hanya sekitar 230 hektare, karena hampir setiap tahun alih fungsi lahan.

“Ini akibat dari tidak normalnya pengairan, sehingga para petani mengalihkan pemanfaatan lahan ke tanaman keras seperti sawit dan karet, juga sebagai pemukiman,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Padanglawas, Fitri Falah Daulay melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Rio Andhika mengatakan, luas lahan sawah produktif untuk areal Irigasi Balakka Sitongkon saat ini kurang lebih 230 hektare. Irigasi Siborna 65 hektare, Napa Tanjung Baringin 225 hektare, dan Sigorbus 650 hektare.

Dinas Sumber Saya Air (SDA) Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara, melalui Kepala UPT Batang Angkola, Daksur Poso Hasibuan mengatakan, memang hampir setiap tahun ada dianggarkan untuk peningkatan Irigasi Balakka Sitongkon. Namun anggaran itu belum maksimal. Seperti tahun ini juga dianggarkan sekitar Rp 1,8 miliar peningkatan Irigasi Balakka Sitongkon.

“Target kita produksi gabah petani dengan irigasi yang baik, dalam satu hektare lahan sawah bisa menghasilkan 5 sampai 6 ton gabah dengan dua pola tanam per tahun,” kata Daksur.

Daksur mengatakan, terkait pengerjaan proyek fisik Irigasi Balakka Sitongkon , pihaknya terus melakukan pengawasan untuk menjaga kualitas bangunan.

“Sampai saat ini proyek Irigasi Balakka Sitongkon belum ada persoalan, kalau ada persoalan sampaikan sama kita, kita juga tidak mau membayar proyek yang bermasalah,” tegas Daksur.

(ATS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi