Jalan Provinsi Gunungmeriah-Simalungun-Karo terancam putus akibat longsor. (Analisadaily/Alex Ginting)
Analisadaily.com, Karo - Longsor separuh badan jalan lebih dekat jembatan Seidapdap jalan provinsi jurusan Saranpadang, Kecamatan Dolok Silau menuju Saribudolok (Simalungun) dan Merek (Karo) kondisinya semakin seram dan menakutkan.
Longsor berkisar sepanjang 15 meter dengan kedalaman 50 meter ini sudah berbulan-bulan terjadi dan telah berkali-kali sejumlah pengguna jalan nyaris terjun ke jurang, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan.
Bahkan tanda-tanda longsor terjadi seperti membuat gundukan tanah di kiri-kanan lokasi longsor tidak dibuat sehingga ancaman “terjun bebas” setiap saat berpeluang terjadi.
Hal inilah yang dikeluhkan sejumlah warga sekitar lokasi. Bahkan ketika longsor ini dibuat di media sosial, sejumlah warga mengaku, mereka pernah hampir terjun masuk jurang saat lintas pada siang hari. Gundukan tanah tidak dibuat sebagai peringatan. Apalagi di malam hari, ancaman masuk jurang semakin memungkinkan karena di lokasi gelap gulita.
Seperti diungkapkan Pdt DS Pandia ketika bersama Analisa, Jumat lalu. Penanganan longsor jalan provinsi ini mendesak diperlukan. Termasuk pembuatan gundukan di depan longsor. Kalau ada longsoran berikutnya, hanya sepeda motor yang dapat lintas. Kalau mobil sudah pasti tidak karena badan jalan semakin sempit dan tebing sudah di depan longsoran.
Pandia menjelaskan, selama ini jalan provinsi ini dijadikan warga Sumut dari Medan atau dari Deliserdang menggunakan jalan ini menuju Danau Toba dari Galang atau pun dari STM Hulu (Tigajuhar). Termasuk jalan ini digunakan pedagang sayur-mayur dari Karo menuju Medan bila kemacatan atau terjadi longsor di jalan jurusan Berastagi-Medan.
“Selain ancaman longsor, sepanjang ruas jalan provinsi yang disebut Jalan Rawasering (Tanjungmorawa-Saribudolok-Tongging) ini mengalami kerusakan cukup berat. Lobang-lobang dalam di sana-sini. Semak-belukar telah menutupi sebagian ruas jalan tanpa perawatan dan pemeliharaan. Seperti di Desa Nagori Panribuan, Panribuan Jahen, Parasmian, Saranpadang, Gunung Panribuan dan lainnya, semua rusak parah,” jelas Pandia.
Video dan informasi longsor jalan ini sudah dikirim Analisa ke WhatsApp Kadis Bina Marga Pemprovsu, Bambang Pardede, Minggu (29/8) pagi. Tapi hingga berita ini diturunkan tidak ada tanggapan dari Kadis Bina Marga Pemprovsu.
(ALEX/BR)