Kalapas Kelas II Pematangsiantar, Prayer Manik mengatakan, penyaluran vaksinasi ini dilakukan dengan protokol kesehatan ketat oleh petugas medis dibantu petuga Lapas, dengan mengatur jarak, menggunakan masker bagi setiap warga binaan, dan menyediakan tempat cuci tangan serta hand sanitiser.

"Bagi setiap warga binaan yang hendak divaksin, terlebih dahulu dilakukan pengecekan suhuh tubuh, pemeriksaan kesehatan tensi bagi warga binaan, dan screening riwayat kesehatan tiap peserta," ucap Prayer.

Sebelum divaksin tidak dilakukan kunjungan dan titipan barang. Kemudian ruangan dilakukan penyemprotan disinfektan. Menurut Prayer, pelaksanaan vaksinasi tahap II akan dilanjutkan pada 28 September 2021 mendatang.

"Saya sangat berterimakasih kepada Polres Simalungun, khususnya kepada Bapak Kapolres yang telah memberikan bantuan vaksin ini," ungkapnya.

Ke depan Prayer juga berharap agar jatah vaksin dapat ditambah, mengingat jumlah warga binaan di Lapas Narkotika Pematangsiantar saat ini sekitar 701 orang.

Sejak pandemi hingga saat ini, jumlah warga binaan yang terpapar Covid-19 nihil. Hal ini berkat dari rutinitas petugas Lapas dibantu warga binaan yang rutin melakukan penyemprotan ruangan Lapas dengan cairan disinfektan dan pemberian vitamin tambahan kepada warga binaan.

"Selain penyemprotan disinfektan secara rutin di tiap ruangan Lapas maupun ruangan napi, kami juga rutin melakukan cek kesehatan dan pemberian vitamin tambahan bagi warga binaan," pungkas Prayer.

Sirovensia Banjarnahor, tenaga kesehatan Dkes Polres Simalungun yang ditugaskan melakukan vaksinasi mengatakan, vaksin yang digunakan bagi warga binaan Sinovac multi dosis, diharapkan dengan pelaksanaan vaksinasi ini dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Seorang warg binaan, Asdi Rambe sangat berterimakasih kepada pemerintah atas dilaksanakan vaksinasi kepada WBP di dalam Lapas. Sehingga WBP sehat dan memutus mata rantai Covid-19.

(FHS/RZD)