Mahasiswa USU Buat Kulit Kacang Menjadi Makanan Instan yang Sehat

Mahasiswa USU Buat Kulit Kacang Menjadi Makanan Instan yang Sehat
Mi Gocang buatan mahasiswa USU (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil membuat peluang usaha baru di masa pandemi Covid-19, dengan memanfaatkan limbah kulit kacang tanah dan bawang batak sebagai bahan utama pembuatan mi instan sehat.

Lima orang mahasiswa USU yang juga inisiator dipimpin Tabas Gabe Mulia Siagian beranggotakan Agresia Rettha, Adilla Syafira, Alvina Ayu Mumtazah, dan Bella Santika Sinaga, dibimbing Martha Rianna, terinspirasi membuat Mi Gocang untuk solusi makanan instan yang sehat bagi masyarakat.

Tabas mengatakan, inisiatif membuat Mi Gocang karena banyak masyarakat saat ini menjadikan makanan siap saji sebagai cara alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-harinya. Seperti halnya mi instan yang termasuk makanan kedua dan makanan pengganti selain nasi.

“Akan tetapi, mengonsumsi mi instan secara berlebihan ataupun sering dapat memicu penyakit, terutama pada pencernaan,” kata Tabas, Selasa (31/8).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mereka mencoba menginovasikan produk yang berjudul “Mie Gomak Sehat Berbahan Organik dari Limbah Kulit Kacang Tanah dan Bawang Batak dengan Cita Rasa Lokal”.

Ide tersebut sudah diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Dirjen Dikti Kemendibud) serta menjadi salah satu program yang mendapat pendanaan.

Mi Gocang terbuat dari bahan organik dari limbah kulit kacang tanah dan bawang batak dengan cita rasa lokal yang memiliki kandungan protein, lemak, lignin, selulosa, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan abu yang berguna untuk kesehatan mata, mencegah penuaan dini, sumber vitamin K, membantu proses diet, menetralisir racun, mengatasi sembelit, dan dapat mencegah kanker.

“Besar harapan tim bahwa ide ini tidak hanya menjadi gagasan semata, namun dapat segera direalisasikan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ucap Tabas.

“Dengan adanya produk inovasi ini terciptalah suatu produk unggulan karya anak dalam negeri yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru, mengolah limbah kulit kacang tanah, dan mengoptimalkan potensi lokal Sumatera Utara di masa pandemi Covid-19,” sambungnya.

Selain itu, lanjutnya, dengan keadaan Covid-19 ini tidak menjadi penghalang dalam menciptakan karya dan inovasi kreatif demi kemajuan bangsa dan negara, agar dapat menyaingi skala internasional.

“Kemajuan teknologi dapat mempermudah melakukan kegiatan terutama berinovasi dari mana saja dan kapan saja,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi