Dosen Fakultas Farmasi USU melaksanakan pengabdian masyarakat (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), Henni Cintya, dan Panal Sitorus, melaksanakan program pengabdian masyarakat yang merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini terkait kandungan nitrit dan nitrat dalam makanan serta dampaknya terhadap kesehatan.
Henni Cintya mengatakan, pengabdian masyarakat ini digelar di Aula Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang. Mahasiswa Fakultas Farmasi USU ikut serta dalam program ini.
"Kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan yang sangat positif dari para peserta serta seluruh perangkat desa. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang kandungan nitrit dan nitrat yang berkaitan terhadap kesehatan," katanya, Rabu (8/9).
Ia menjelaskan nitrit dan nitrat merupakan senyawa kimia umum yang terdapat di alam, dan secara luas ditemukan di tanah, air minum, dan makanan (terutama dalam sayuran) dan diproduksi secara alami dalam tubuh manusia.
Selain itu juga, nitrit dan nitrat juga sengaja ditambahkan pada beberapa makanan seperti produk daging olahan yang berfugsi sebagai pengawet dan pewarna.
"Jumlah asupan yang diizinkan (Acceptable Daily Intake = ADI) oleh FAO/WHO yang terdapat dalam sayuran, untuk berat badan 60 kg adalah 220 mg nitrat dan 8 mg untuk nitrit. Apabila jumlah asupan nitrit meningkat melewati batas yang diizinkan nitrit dapat menimbulkan methemoglobinaemia dan jika bereaksi dengan senyawa alkil amin membentuk karsinogen nitrosamin yang meningkatkan risiko kanker gastrointestinal," ungkapnya.
Menurut Henni Cintya, banyak faktor yang mempengaruhi kandungan nitrit dan nitrat dalam makanan khususnya sayuran, diantaranya adalah proses pemupukan, pemanasan, kondisi penyimpanan dan pengolahan.
"Masyarakat memerlukan informasi berkaitan dengan efek negatif dari nitrit dan nitrat khususnya pada sayuran dan faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi serta bagaimana cara untuk menghidari efek negatif dari nitrit dan nitrat dalam makanan terutama sayuran," ujarnya.
Ketua PKK Sri Kandi Buntu Bedimbar, Sri Handayani, mengapresiasi kegiatan yang dapat menambah wawasan dari anggota PKK, sehingga ke depannya para anggota PKK bisa selektif mengolah menu makanan seperti sayuran dalam kehidupan rumah tangga masing-masing.
Kades Buntu Bedimbar, Musmulyadi, menambahkan, dengan adanya kegiatan tersebut sangat membantu pihak desa untuk menambah pengetahuan/wawasan warga Desa Buntu Bedimbar untuk melakukan pola hidup yang sehat di keluarga masing-masing.
"Kami berterima kasih kepada Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Farmasi USU atas terlaksananya kegiatan tersebut. Kita berharap ke depan kegiatan seperti ini dapat dilakukan berkelanjutan," ujarnya.
(RZD)