Aung San Suu Kyi menghadiri konferensi pers bersama Pertemuan Puncak Jepang-Mekong di Akasaka Palace State Guest House di Tokyo, Jepang 9 Oktober 2018. (Franck Robichon/Pool via Reuters/File Photo)
Analisadaily.com, Naypyitaw - Pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, tidak dapat hadir di sidang pengadilan pada hari Senin (13/9), karena alasan kesehatan. Ia pusing yang disebabkan mabuk perjalanan.
Suu Kyi (76), yang telah ditahan atas berbagai tuduhan sejak penggulingannya dalam kudeta militer 1 Februari, tidak memiliki virus Corona tetapi merasa sakit karena tidak bepergian dengan kendaraan untuk waktu yang lama.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang populer telah menghabiskan sekitar setengah dari tiga dekade terakhir dalam berbagai bentuk penahanan atas perjuangan tanpa kekerasan melawan kediktatoran dan kesehatannya diawasi dengan ketat.
"Ini bukan penyakit serius. Dia menderita mabuk kendaraan. Dia tidak tahan dengan perasaan itu dan mengatakan kepada kami bahwa dia ingin istirahat," kata pengacaranta, Min Min Soe kepada Reuters.
Satu-satunya komunikasi Suu Kyi dengan dunia luar adalah melalui tim hukumnya, yang mengatakan, aksesnya kepadanya dibatasi dan dipantau oleh pihak berwenang.
Dia diadili di ibu kota Naypyitaw atas tuduhan yang mencakup impor ilegal dan kepemilikan radio walkie-talkie serta melanggar protokol virus Corona.
Dia telah dituduh menerima suap besar, dan telah didakwa dengan pelanggaran yang tidak ditentukan dari Undang-Undang Rahasia Resmi dalam kasus yang terpisah dan lebih serius, yang dapat dihukum hingga 14 tahun penjara.
Pengacaranya menolak semua tuduhan. Khin Maung Zaw, yang mengepalai tim hukumnya, mengatakan, Suu Kyi tidak dapat mengambil sikap pada hari Senin dan hakim menyetujui ketidakhadirannya.
"Dia sepertinya sakit, bersin-bersin dan bilang dia mengantuk. Karena itu pengacara hanya berbicara sebentar dengannya," katanya dalam pesan teks.
(CSP)