Jarak Vaksinasi Antar Kabupaten/Kota Sumut Jauh

Presiden Minta Kejar Capaian Vaksinasi Daerah Terkecil

Presiden Minta Kejar Capaian Vaksinasi Daerah Terkecil
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Presiden Joko Widodo menyebut jarak capaian vaksinasi antar kabupaten/kota di Sumatera Utara masih sangat jauh.

Berdasarkan data yang diterima presiden, ada kabupaten/kota di Sumut yang capaian vaksinasinya sudah 82 persen dan ada juga yang masih 7 persen.

Atas dasar itu Presiden Jokowi meminta Gubernur Sumut, Pangdam I/Bukit Barisan dan Kapolda Sumut untuk mengejar capaian vaksinasi dari daerah yang masih kecil tersebut.

"Hati-hati ya. Gap (jarak) vaksinasi di Sumut antar kabupaten/kotanya masih tinggi. Pangdam dan Kapolda harus kejar capaian ini. Walaupun gak sama dengan yang tinggi tadi. Paling tidak hampir sama persentasenya. Gak ada gunanya vaksinasi daerah kita tinggi tapi daerah sebelah kanan dan kiri kita masih rendah," kata Jokowi saat memberi arahan kepada forkopimda se Provinsi Sumut di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (16/9).

Data menyebutkan vaksinasi dosis pertama kategori umum pencapaiannya masih 26 persen. Sementara kategori lansia 24,5 persen.

Untuk kabupaten/kota, Pakpak Bharat merupakan daerah dengan pencapaian vaksinasi tertinggi yang persentase mencapai 82 persen, disusul Samosir 77 persen dan Humbahas 74 persen. Sedangkan Kota Medan berada di peringkat keenam dengan capaian 45 persen.

Untuk kabupaten/kota di Sumut, capaian vaksinasi terendah adalah Nias Selatan dengan persentase 7,7 persen. Kemudian di atasnya Nias Utara 8,3 persen dan Langkat 11,2 persen.

"Jadi katakanlah Siantar ada di 14 persen vaksinasinya. Tapi daerah di kanan dan kirinya masih rendah, maka gak ada gunanya. Gak perlu rebutan vaksin. Karena di sini yang dibutuhkan gotong royong dalam mengendalikan Covid-19 ini," tegas Jokowi.

Bukan hanya itu, saat melakukan kunjungan ke setiap daerah, Jokowi juga mengakui bahwa yang selalu dikeluhkan adalah vaksinasi. Ia mengatakan dalam waktu tujuh bulan terakhir, yakni periode Januari sampai Juli, Indonesia sudah dapat 68 juta stok vaksin.

"Artinya vaksinnya ada, saya minta agar setiap daerah segera menghabiskan stok vaksin. Jangan ada bupati/walikota yang menyetok banyak. Habiskan vaksin itu," pintanya.

Di Sumut sendiri, kabupaten/kota yang masih banyak stok vaksinnya yakni Serdang Bedagai, Deli Serdang, Nias dan Medan.

"Angka kematian Sumut juga 2,6 persen. Di bawah nasional memang. Tapi jangan senang dulu. Karena masih ada kabupaten/kota yang tinggi," sebutnya.

Intinya kata Jokowi dalam mengendalikan pandemi Covid-19 dibutuhkan managemen lapangan yang baik.

"Semua harus bisa membaca lapangan dengan baik untuk mengendalikan ini," katanya.

Pada sisi ekonomi, Sumut juga harus hati-hati. Jangan sampai angka Covid-19 nya naik lagi maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Atas dasar itu Jokowi kembali mengingatkan agar serapan APBD setiap daerah dipercepat. Saat ini serapan APBD Sumut juga sudah mencapai 55 persen. Sementara masih ada juga serapan APBD kabupaten/kota di Sumut yang masih kecil.

Sebelumnya kepada Jokowi, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan bahwa pihaknya berbangga hati karena Presiden masih menyempatkan hadir untuk datang ke Sumut.

Ia mengatakan bahwa saat ini realisasi vaksinasi dosis satu di Sumut sekitar 25,7 persen, vaksinasi dosis dua 15,9 persen dan realisasi vaksinasi dosis tiga 47,4 persen.

"Dalam hal ini kami banyak dibantu TNI Polri termasuk Kajati juga ikut membantu di lingkungan tempat kerja kejaksaan," sebutnya.

Ke depan pihaknya berharap jumlah vaksinasi di Sumut terus ditambah.

(QQ/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi