Gitar Sipoholon Tetap Eksis di Tengah Perkembangan Zaman dan Teknologi

Gitar Sipoholon Tetap Eksis di Tengah Perkembangan Zaman dan Teknologi
Gitar Sipoholon (Analisadaily/Emvawari Candra Sirait)

Analisadaily.com, Sipoholon - Bagi pecinta musik petik barangkali sudah banyak yang mengenal gitar yang satu ini. Gitar ini memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Suaranya khas nyaring dan mendeting.

Terbuat dari bahan natural berupa kayu-kayu pilihan yang dikerjakan melalui kerajinan tangan, gitar ini masih terus diminati para pecinta alat musik gitar.

Itulah Gitar Sipoholon. Gitar yang dibuat dan diproduksi oleh home industri milik Marga Hutagalung. Beralamat di Jalan Balige, Desa Hutauruk Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) home industri pembuatan Gitar Sipoholon milik Marga Hutagalung ini dari dulu hingga sekarang masih tetap eksis di tengah perkembangan teknologi.

Menurut pemilik usaha home industri Gitar Sipoholon Hutagalung, Cristian Hutagalung (48), usaha home industri pembuatan gitar Sipoholon sudah ada sekitar tahun 1952 lalu dan dikelola secara turun-temurun.

"Awalnya usaha ini didirikan oleh orangtua kami sekitar tahun 1952 lalu dan sekarang kami yang mengusahai," kata Cristian Hutagalung, Jumat (17/9).

Dia mengaku awalnya orangtuanya mendirikan pembuatan 2 sekaligus alat musik yakni alat musik petik gitar dan poti marende (organ).

"Dulu orangtua kami mendirikan usaha pembuatan alat musik gitar dan poti marende," katanya.

Namun kata dia, pada masa itu peminat gitar masih belum banyak, lebih cenderung kepada alat musik ke poti marende. Namun seiring dengan berjalannya waktu, sekitar tahun 80-an, Cristian Hutagalung mengatakan, alat musik organ mulai kurang diminati dan sebalikny gitar mulai diminati.

"Artinya gitar ini mulai diminati sekitar tahun 80-an, seiring dengan berkurangnya peminat poti marende," katanya.

Dengan semakin banyakya peminat, Cristian Hutagalung mengatakan usaha home industri miliknya fokus dalam pembuatan gitar dan meninggalkan pembuatan poti marende. Sejak saat itu gitar Sipoholon mulai dikenal dan diminati kalangan pecinta musik petik sampai sekarang.

Dia mengatakan, bila dibandingkan dengan gitar hasil produksi pabrikan yang menggunakan peralatan modern, gitar Sipoholon ini memiliki keunggulan dan perbedaan tersendiri.

"Perbandingannya pada suara. Suara Gitar Sipoholon orisinal dan khas, nyaring dan merdu sehingga tidak kalah kualitas dengan gitar hasil produksi pabrikan yang menggunakan alat-alat modern," ucapnya.

Namun dia mengaku, ada perbedaan dan kelemahan Gitar Sipoholon dengan gitar yang produksi pabrikan. "Adapun perbedaan itu, kita kalah diaksesoris dan kemulusan, sedangkan gitar Sipoholon polos karena proses pembuatannya tradisional, namun kalau kualitas kita tidak kalah dan masih tetap bisa bersaing," katanya.

Pembuatan

Cristian menambahkan, proses pembuatan Gitar Sipoholon dimulai dengan mengolah dan membentuk kayu-kayu pilihan. "Kita harus benar-benar memilih layu yang berkualitas," ucapnya.

Dia mengatakan, saat proses pembuatan harus benar-benar menjiwai pekerjaan dengan tekun dan telaten. "Membuat gitar harus ada penjiwaan, penjiwaan terhadap kualitas kayu, karena kualitas kayu menentukan kualitas gitar," tambahnya.

Untuk membuat 1 buah gitar Sipoholon, standarnya dengan kualitas biasa menelan waktu selama 4 hari. "Pembuatan untuk satu gitar itu standarnya empat hari selasai siap jadi," ujarnya.

Namun kata dia, bila ada pemesanan khusus dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan harga, prosesnya bisa menelan sampai berbulan-bulan. "Misalnya kalau ada yang memesan dengan kualitas tinggi proses pembuatannya bisa sampai berbulan-bulan namun harus sesuai,"katanya.

Dibanderol Rp 950 ribu hingga Rp 12 juta

Cristian mengatakan, Gitar Sipoholon ini dibanderol dan dijual dengan harga rata-rata Rp 950 ribu sampai dengan Rp 12 juta per 1 buah gitar. Dengan harga jual sebesar itu pemesanan Gitar Sipoholon terus mengalir. Bahkan sudah terjual sampai ke mancanegara, seperti Amerika, Jepang, Swedia, dan Jerman.

"Jadi yang mesan Gitar Sipoholon ini tidak hanya di daerah kita saja, tapi sudah sampai ke mancanegara seperti Amerika, Jepang, Swedia, dan Jerman," katanya.

(CAN/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi