Resmikan Masjid Al Musannif di Madina, Musa Rajekshah Tetaskan Air Mata

Resmikan Masjid Al Musannif di Madina, Musa Rajekshah Tetaskan Air Mata
Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, meresmikan Masjid Al Musannif di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Madina (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Batang Gadis - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, kembali melakukan peresmian Masjid Al Musannif yang dirintis oleh almarhum orang tuanya, H. Anif, Minggu (26/9).

Kali ini masjid yang diresmikan adalah Masjid Raya Al Musannif di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Ini merupakan Masjid Al Musannif yang ke 24 dari rencana 99 masjid.

Berbeda dengan peresmian sebelumnya, dalam peresmian Masjid Al Musannif di Desa Tabuyung, Ijeck sapaan Musa Rajekshah tak kuasa menahan haru. Banyaknya kenangan dan perjuangan dari ayahandanya di desa ini membuat dia tak bisa menahan air mata.

Dalam sambutannya, Ijeck bercerita bagaimana kisah ayahandanya H. Anif dan dirinya bisa sampai ke Desa Tabuyung.

"Memang semuanya, langkah, rezeki dan maut adalah rahasia Allah, tidak ada satupun manusia yang memastikannya," kata Ijeck, diterima Analisadaily.com, Senin (27/9).

Dia mengatakan, kedatangannya pertama kali ke Kecamatan Muara Batang Gadis bersama H. Anif terjadi pada tahun 1992 yang dimulai dari Desa Singkuang. Kemudian pada tahun 1997 mereka masuk ke Desa Tabuyung.

Karenanya, sambung Ijeck, banyak kesan yang dirasakannya secara pribadi dari sosok almarhum H. Anif, termasuk bagaimana ayahnya ikut berperan dalam memperjuangkan berdirinya Kabupaten Mandailing Natal dari sebelumnya masih menjadi bagian Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Alhamdulillah orang tua itu ikut memperjuangkan. Begitu juga dengan berdirinya hutan nasional, karena orang tua itu menginginkan bagaimana agar Madina ini hutannya jangan sampai semuanya rusak," jelasnya.

Kemudian, terang dia, kampung ini dulunya juga belum ada pohon sawit. Sementara usaha yang mereka dirikan saat pertama kali masuk adalah sarang burung walet. Tapi berjalannya waktu, H. Anif menyampaikan kepadanya kalaulah seandainya masyarakat di sini tidak beralih mata pencarian dari nelayan, maka nanti akan susah karena semakin sulit mencari ikan.

"Jadi mulailah beliau mendirikan usaha kebun sawit, walaupun banyak fitnah yang datang. Tapi sekarang masyarakat sudah melihat dan merasakan (hasil perkebunan sawit), bahkan sudah banyak yang mempunyai kebunnya pribadi," terang Ijeck.

Hal yang paling membuat Ijeck haru adalah H. Anif selalu berpesan kepadanya, walaupun Tabuyung bukan kampung kelahirannya, tapi anggaplah sebagai kampung sendiri. Karenanya H. Anif sudah lama berencana untuk mendirikan Masjid Raya agar bisa digunakan oleh masyarakat.

"Saya sempat bertanya kenapa masjid di Tabuyung itu besar sekali, padahal itu desa bukan kecamatan. Tapi beliau bilang, kau lihat nanti kampung itu akan ramai dan akan banyak orang yang melintas untuk mendirikan sholat dan nanti daerah itu akan maju," kenangnya.

Untuk itu, Ijeck berharap agar dengan adanya masjid ini bisa menjadi sarana syiar Islam di Muara Batang Gadis ini dan semoga masyarakat bisa memakmurkannya. Selain itu, Ijeck juga menyampaikan akan mengusahakan untuk berdirinya sekolah tahfiz bagi anak-anak di Desa Tabuyung ini.

"Insya Allah apa yang telah menjadi cita-cita orang tua kami akan kami lanjutkan. Mudah-mudahan Allah panjangkan umur untuk bisa memberikan suatu hal sumbangsih kepada masyarakat yang kami kunjungi," harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Madina, M. Jafar Sukhairi Nasution, secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Madina berterimakasih sebesar-besarnya atas berdirinya masjid pemberian H. Anif. Untuk itu dia mengajak agar mendoakan almarhum agar ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Dia menyebutkan, dalam agama Islam masjid memang merupakan tempat terbaik. Bahkan pada masa Rasullullah, mesjid ditetapkan menjadi salah satu dari tujuh tempat strategis.

"Masjid adalah tempat suci, tempat ibadah dan tempat berbagai kegiatan Islam. Sehingga Insya Allah dengan berdirinya Masjid Raya Al Musannif ini akan memancarkan cahaya Islam di Madina, khususnya di Desa Tabuyung," ujar Jafar.

Turut hadir dalam peresmian ini, tokoh masyarakat sekaligus penasihat BKM Masjid Raya Al Musannif Ishak Buyung Hasibuan, Ketua DPRD Madina Rahmat Risky Daulay, perwakilan Dandim 0210 Tapsel, perwakilan Kapolres Madina, Ketua MUI Madina Mahmudin Pasaribu, Pimpinan Pondok Pesantren Mustafawiyah Mustafa Bakhri Nasution, perwakilan Kemenag Madina, tokoh agama, dan para pimpinan Partai Golkar serta organisasi Islam Kabupaten Madina.

(HERS/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi