Suasana di dalam Trans Metro Deli yang tetap menjalankan prokes (Analisadaily/Qodrat Alqadri)
Analisadaily.com, Medan - Kota Medan saat ini berstatus PPKM Level III. Meski demikian, hal tersebut tidak membuat sejumlah layanan publik abai akan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19. Salah satunya armada Bus Trans Metro Deli.
Moda transportasi dalam kota ini terpantau masih ketat dalam penerapan protokol kesehatan bagi penumpangnya. Terkhusus untuk penggunaan masker dan cairan pencuci tangan yang terus tersedia di dekat juru kemudi.
Salah satu penumpang yang kerap menggunakan fasilitas bus ini untuk koridor Lapangan Merdeka-Belawan, Supriadi mengatakan, dirinya kerap ditegur oleh sopir bus untuk memasang masker saat sudah di dalam bus.
"Saya termasuk yang sering lupa, kadang masker dikantongin, nah begitu naik bus pasti ditegur untuk pakai masker, ini baik sih dan sangat keren, mereka konsisten terus menerapkan protokol kesehatan," katanya, Kamis (30/9).
Dikatakannya, untuk cairan pencuci tangan juga selalu ada dan terisi penuh satu botol disediakan untuk penumpang.
"Hand sanitizer juga selalu ada, penuh satu botol tersedia penumpang yang masuk, langsung disuruh cuci tangan, nah kalau sudah seperti ini, kita sesama penumpang juga sadar diri untuk berjarak duduknya antarpenumpang, bahkan kalau sudah terasa penuh, sopir tidak akan mau menerima penumpang," kata Supri.
Terpisah, salah satu penumpang MPU jurusan Medan Mall-Gatot Subroto, Risa mengaku prokes tersebut tidak didapatkannya saat menumpang Mobil Pengangkutan Umum (MPU) atau yang biasa disebut angkot.
"Kalau naik angkot tidak terlalu diperhatikan kita pakai masker atau tidak, semuanya kesadaran penumpang masing-masing. Kalau sepi di dalam kita buka masker, tapi kalau sudah penuh sesak, ya kita pakai masker," kata pegawai swasta ini.
Seperti diketahui bersama, 2 tahun sudah pandemi menghantam Indonesia. Vaksinasi sudah berjalan, dan kini jumlah penularan semakin menurun. Namun pemerintah tetap mengisyaratkan akan menindak tegas sejumlah ruang publik yang abai terhadap prokes di tengah mobilitas masyarakat yang terus meningkat.
(QQ/RZD)