Amrin, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bukit Lawang (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Langkat - Mulai membaiknya situasi Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia, pemerintah mulai melonggarkan kebijakan mengenai pembatasan kegiatan masyarakat.
Tentunya, hal itu menjadi harapan bagi masyarakat, terutama yang menggantungkan pendapatan ekonomi dari bisnis pelayanan jasa seperti di sektor pariwisata.
Para pelaku pariwisata di berbagai daerah berharap industri pariwisata benar-benar segera dapat dibuka kembali seutuhnya. Seperti halnya para pelaku pariwisata di Bukit Lawang, Kabupaten Langkat.
Amrin, selaku Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bukit Lawang mengatakan, ia dan para pelaku wisata lainnya berharap realisasi pembukaan kembali pariwisata bisa segera dilakukan.
"Pihak Dinas Pariwisata Langkat sebelumnya sudah menginformasikan objek wisata Bukit Lawang akan segera dibuka kembali secara utuh, sesuai protokol kesehatan," kat Amrin, Senin (3/9).
Amrin juga menuturkan, para pelaku pariwisata di Bukit Lawang beserta masyarakat sejak beberapa waktu lalu hingga saat ini terus berupaya melakukan peningkatan kualitas pariwisata Bukit Lawang baik dari segi fisik maupun pelayanan yang akan diberikan kepada para wisatawan.
"Kami juga menyolidkan diri satu sama lain para pelaku pariwisata untuk bersiap menyamput wisatawan ketika wisata kembali dibuka," sebutnya.
Tidak hanya kepada wisatawan, mereka dan beberapa pelaku wisata lain juga membuka diri kepada para pelajar maupun mahasiswa untuk melakukan studi di Bukit Lawang guna meningkatkan kualitas di antara kedua pihak.
"Kami tentu masih perlu banyak menimba ilmu untuk meningkatkan pengelolaan yang baik terhadap Bukit Lawang ini, selama ini, sebagian besar dari kami belajar secara otodidak," ucapnya.
Selanjutnya ia juga berharap kepada pemerintah adanya bantuan terutama terkait pengadaan peralatan yang memadai guna menunjang kegiatan pariwisata dalam hal keselamatan.
"Selain mengandalkan SDMnya, kita juga perlu peralatan seperti halnya perahu karet untuk melakukan pemyelamatan atau evakuasi bila sewaktu-waktu terjadi hal yang tak diinginkan memgingat banyak aktifitas yang memiliki resiko," imbuhnya.
(RZD)