Pendam I BB Gelar Diskusi Jurnalistik dan Pendalaman Tren Digital

Pendam I BB Gelar Diskusi Jurnalistik dan Pendalaman Tren Digital
Fotografer Analisa Qodrat Al-Qadri saat mengisi diskusi Jurnalistik dan Pendalaman Tren Digital. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Penerangan Kodam I Bukit Barisan (Pendam I/BB) menggelar diskusi jurnalistik dan tren digital di ruangan Media Center, Kodam I/BB, Jumat (9/10). Diskusi ini bertujuan untuk menganalisa arah pemilihan dan penggunaan konten agar informasi yang disebar ke masyarakat terkait TNI, khususnya Kodam I/BB menjadi semakin baik.

Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen Hassanuddin melalui Kapendam Kolonel Inf Donald Ericson mengatakan diskusi ini sangat penting dilakukan, mengingat perkembangan media sosial dan jurnalistik yang begitu pesat.

Sebagai institusi negara, TNI sangat berkepentingan untuk menjaga negara. "Perang sekarang ini kan bukan seperti dulu, pakai senjata atau alat berat. Sekarang ini perang dunia maya, idiologi bahkan pemikiran," ucapnya.

Lanjut Donald, untuk mengantisipasi penggunaan media sosial dan jurnalistik ke arah negatif, perlu adanya pendalaman kepada prajurit kami yang bertugas seperti wartawan ala TNI.

Selain itu, Donald juga menekankan kepada anggotanya khusus Pendam, untuk menjadikan media jurnalistik dan media sosial sebagai penyampai pesan kebaikan.

"Mereka-mereka ini nantinya harus bisa mengemas informasi, kegiatan panglima maupun pejabat tinggi di Kodam dengan cerita yang humanis, melalui platform majalah, dan web yang kita punya," katanya.

Dalam diskusi ini menghadirkan narasumber Irwansyah Putra Nasution dari Digtara.com, Oky Irawan penggiat fotografi dan desain grafis dari inti-grafika.com , Qodrat Al Qadri praktisi sekaligus fotografer Harian Analisa dan Emo Fotografer Profesional.

Qodrat Al Qadri, fotografer Harian Analisa dalam penyampaian materinya menyatakan sangat penting menentukan sudut pandang dalam mengambil atau menyajikan moment tertentu, terlebih dalam menyajikan gambar untuk tokoh penting.

"Sudut pandang akan mempengaruhi arah dan pikiran pembaca, karena foto itu kan berjuta kata. Seorang tokoh bisa kita "create" arah ceritanya menajdi orang yang santun, baik, humanis, atau malah menjadi bengis hanya dari satu ide dan satu jepretan foto," kata Qodrat.

Narasumber lainnya, Irwansyah Putra Nasution dari Digtara menjelaskan pentingnya penggunaan media jurnalistik dan media sosial. Salah satunya sebagai alat sosialisasi kegiatan atau program kepada publik.

"Pikiran pembaca (masyarakat) sangat dipengaruhi terhadap apa yang dibaca dan dilihatnya. Kalau bacaannya penuh kebencian, maka orang tersebut akan terbentuk untuk membenci apa yang dilihatnya, namun tetap jangan mengandung unsur hoax," ujarnya.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi