Kepala Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Abyadi Siregar mengaku kaget tentang adanya sekolah beratap langit di Kota Padangsidimpuan.
Karena itu, Abyadi telah berkoordinasi dengan pemangku kekuasaan di Kota Padangsidimpuan perihal gedung sekolah yang beratapkan langit tersebut.
“Saya tadi sudah mengirim link berita (Di Padangsidimpuan Ada Gedung Sekolah Tampak Beratapkan Langit) itu ke WhatApps Wakil Wali Kota Padangsidimpuan,” kata Abyadi, Sabtu (9/10).
“Saya kirim juga ke WhatApps Wali Kota Padangsidimpuan. Tapi sayang, nomor WA-nya Pak Wali Kota yang ada sama saya, tidak aktif lagi,” sambung Abyadi menanggapi pemberitaan media online yang menyebutkan di Padangsidimpuan Ada Gedung Sekolah Tampak Beratapkan Langit.
Lebih lanjut Abyadi menjelaskan, tujuannya ialah untuk berkoordinasi dengan pemangku kekuasaan di Kota Salak tersebut.
"Tentu tujuan saya mengirim link berita itu kepada kedua pemangku kekuasaan eksekutif di Kota Padangsidimpuan itu, untuk berkoordinasi terkait kondisi gedung sekolah yang sangat memprihatinkan tersebut. Jujur saja, saya kaget luar biasa mengetahui informasi bahwa masih ada gedung sekolah yang beratapkan langit (tanpa atap) di Kota Padangsidimpuan,” ungkap Abyadi.
“Saya enggak tau, apakah kedua pemangku kekuasaan eksekutif di Padangsidimpuan (wali kota dan wakil wali kota) itu tidak merasa malu di daerah yang mereka pimpin masih ada sekolah yang gedungnya beratapkan langit,” lanjutnya.
Abyadi merasa malu, meski bukan berasal dari Kota Padangsidimpuan. “Jujur saja. Saya saja yang bukan orang Sidimpuan (yang hanya pernah tinggal satu tahun di Padangsidimpuan karena sekolah), merasa malu mengetahui bahwa di Kota Padangsidimpuan masih ada sekolah beratapkan langit. Sebagai sebuah kota yang tergolong maju, rasanya tidak mungkin lagi ada sekolah dengan kondisi fisik seperti itu. Tapi faktanya, ini terjadi di Padangsidimpuan. Luar biasa,” sebut Abyadi.
Ketika melihat kondisi seperti ini, kata Abyadi, kita sebagai masyarakat sangat wajar bila berpraduga macam-macam kepada Pak Wali Kota.
“Apa yang dikerjakan Pak Wali Kota selama ini? Masa begitu tega membiarkan anak-anak belajar beratapkan langit? Masa selama sekian lama menjabat, tidak bisa mengalokasikan anggaran untuk membangun sekolah itu?” kata Abyadi.
Dalam kesempatan ini, tegas Abyadi, ingin menggugah hati nurani Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang paling dalam, agar terketuk hatinya untuk tidak tega membiarkan anak-anak belajar di gedung tanpa atap. Yang bila matahari bersinar anak-anak didik akan kepanasan. Dan bila hujan datang, proses belajar mengajar anak anak akan terhenti.
“Karena itu, saya meminta agar walikota segera memperbaiki sekolah tersebut dengan memasang atapnya,” tegas Abyadi.
Informasi sebelumnya, kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 200218, Jalan Melati Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, tidak seperti sekolah umumnya yang memiliki gedung ruangan berdinding tembok, kursi, lemari di setiap kelas. Sehingga nyaman untuk belajar.
Pasalnya, atap bangunannya beratap langit. Meski demikian, gedung tersebut masih digunakan para siswa dan guru sebagai tempat kegiatan belajar mengajar.
(JW/RZD)