Lurah Binjai Serbangan, Suwanto, membenarkan kantor sudah tidak layak lagi untuk ditempati sebagai kantor dimana plafon sudah mau ambruk dan bisa membahayakan pegawainya.

"Ya begini la kondisi kantor saya butuh rehab berat padahal sudah saya usulkan pada saat musrembang, namun hingga saat ini belum terealisasi," kata Suwanto, Senin (11/10).

Untuk kondisi bangunan Kantor tesebut bisa dikatakan 85 persen memang tidak layak untuk ditempati yang mana aula Kantor lurah seperti kandang lembu, begitu juga kalau hujan deras turun pegawai tidak bisa bekerja.

"Kalau hujan turun kantor banjir dan tak bisa untuk ditempati sehingga pelayanan terhadap masyarakat tidak maksimal karena pegawai yang bekerja pindah ke halaman kantor lurah," beber Suwanto.

Dia juga menyebutkan, untuk fasilitas pelayanan terhadap masyarakat seperti kursi, kipas angin dan lain-lain di kantor yang dipimpinnya sangat minim bahkan bisa dikatakan tidak memiliki fasilitas.

"Saya sudah dua tahun menjadi lurah disini namun anggaran tidak pernah ada untuk fasilitas pegawai dan masyarakat seperti komputer untuk pegawai, kursi dan lemari menyimpan berkas itu yang beli menggunakan uang pribadi saya," ujarnya.

Lebih lanjut Suwanto mengatakan, bahwa kantor tempat dia bekerja sudah disampaikan ke Bupati dan wakil Bupati Asahan. Bahkan wakil Bupati (Wabup)sendiri berjanji akan merehab kantor lurah tersebut pada September 2021 namun kenyataan hingga sekarang tidak kunjung juga di rehab.

"Pada saat kunjungan ke Kantor ini Wabup berjanji akan merehab Kantor lurah ini namun janji tersebut hanya omong kosongnya," ujarnya.

Camat Air Joman, Ruslan Sitorus, juga prihatin melihat kondisi Kantor lurah Binjai Serbangan yang sudah tidak layak untuk ditempati.

"Sudah diusulkan bahkan sudah sempat diukur oleh pihak dinas terkait, namun hingga sekarang belum terealisasi dengan alasan yang belum diketahui," ujarnya.

(ARI/CSP)