Sofyan Tan: Vaksinasi Covid-19 Lebih Efektif Berbasis Pendidikan

Sofyan Tan: Vaksinasi Covid-19 Lebih Efektif Berbasis Pendidikan
Sofyan Tan meninjau pelaksanaan vaksinasi kedua Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM), Selasa (12/10) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dinilai lebih efektif dilaksanakan dengan berbasis komunitas pendidikan. Hal ini disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi X, dr Sofyan Tan.

"Kita punya vaksin banyak. Kalau kita lihat jumlah siswa di seluruh Indonesia totalnya hampir 56 juta. Para siswa ini punya orang tua. Kalau dihitung sama orangtuanya, ada sekitar 150 juta orang. Makanya lebih efektif vaksin ini berbasis komunitas pendidikan," kata Sofyan Tan usai meninjau pelaksanaan vaksinasi kedua Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM), Selasa (12/10).

Menurutnya, ketika seluruh siswa dan orangtuanya sudah divaksin, maka kehidupan pendidikan di sekolah juga kembali seperti biasa. Karena kalau sudah sekolah, maka ekonomi juga berjalan.

"Sopir angkot ada sewanya, pelaku UMKM jualannya mulai ramai, dan lain sebagainya. Makanya saya bilang harus berbasis sekolah," sebutnya.

Jika vaksinasi digelar di sekolah, maka sekolah juga lebih siap. Ruang-ruangan di sekolah banyak. Bahkan lebih siap menampung orang ramai dan tidak sampai bertumpuk, sehingga tidak menimbulkan klaster baru.

Sofyan Tan juga bersyukur karena angka Covid-19 di Kota Medan sudah mulai melandai. Saat ini status Medan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Berdasarkan Peraturan Menteri, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah bisa dilakukan jika suatu daerah masuk PPKM Level 3.

"Karena Medan statusnya di Level 2, maka memang sudah seharusnya pelaksanaan PTM dilakukan dengan beberapa persyaratan," ucapnya.

Persyaratan itu, jelasnya, para guru harus sudah divaksin. Kalau siswa berdasarkan peraturan menteri tersebut memang tidak harus divaksin, akan tetapi lebih aman PTM dilakukan jika siswanya juga sudah divaksin.

"Pernah kejadian di sini. Gurunya (istri) sudah divaksin. Suaminya tidak divaksin, eh terpapar juga," ungkapnya.

Ketua YPSIM Finche Kosmanto mengatakan, sebelumnya Senin (11/10) ada 1.500 siswa dan orang tua yang divaksin. Saat ini di YPSIM sendiri, seluruh siswa dan orangtuanya sudah divaksin tahap dua.

"Hari ini juga ada 1.500. Total yang divaksin pada vaksinasi kedua ini selama dua hari 3.000 orang," terangnya.

YPSIM juga direncanakan melaksanakan tatap muka mulai Rabu (13/10). Siswa akan dibagi dalam tiga gelombang. Pagi ada dua sesi, dan masing-masing sesi dua jam belajar. Sementara siang ada satu sesi.

"Kita berharap siswa dan guru tetap menjaga prokes sehingga tidak ada klaster baru," tandas Finche.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi