Dalam kutipan dari otobiografinya, 'I Love This Game', dia menceritakan bagaimana dia akan tinggal di rumah seorang guru karena dia telah pindah dari rumah untuk memajukan karirnya.

Dia menjelaskan, guru akan datang kepadanya di tempat tidur setelah Evra pergi tidur dan menyentuh dirinya sendiri.

"Itu adalah saat yang sulit bagi saya. Saya masih harus memberi tahu beberapa saudara dan teman dekat saya," kata Evra dalam sebuah wawancara dengan The Times menjelang peluncuran otobiografinya, 'I Love This Game'.

"Saya tidak ingin orang merasa kasihan. Ini situasi yang sulit. Seorang ibu tidak berharap mendengar ini dari anak mereka sendiri," tuturnya dilansir dari Marca, Sabtu (23/10).

"Itu adalah kejutan besar baginya. Banyak kemarahan. Dia bilang dia menyesal. Dia berkata 'kamu tidak boleh memasukkannya ke bukumu, ini milik Patrice', tapi saat itulah aku mengatakan 'ibu, ini bukan tentang aku, ini tentang anak-anak lain, lalu dia bilang oke, dia mengerti," ujarnya.

Kata dia, hidup dengan itu adalah salah satu penyesalan terbesar karena ia bisa membantu begitu banyak orang. Ia mengaku lebih suka menjadi inspirasi dan contoh daripada korban.

Evra, yang juga melihat saudaranya tertembak mati saat masih muda, melanjutkan untuk memiliki karir yang dihiasi termasuk lima gelar Liga Premier dan dua gelar Serie A.

(CSP)