Tim menyerahkan bantuan mesin pembuat asap cair kepada 2 Kelompok Tani Wanita (KTW) yaitu Sumber Pangan dan Tani Lestari. Tim melakukan pelatihan dan pendampingan dalam membuat asap cair (liquid smoke) berasal dari proses pirolisis (pembakaran) bahan padat yang mengandung senyawa lignin, selulosa, hemiselulosa, serta senyawa karbon seperti tempurung kelapa, dahan kayu, tongkol jagung, dan bahan padat lainnya.

“Bahan-bahan itu diproses dalam suatu tabung kondensasi yang mengkondensasi asap menjadi cair,” kata Suherman, Rabu (27/10).

Mesin asap cair ini berfungsi untuk menghasilkan asap cair yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk tanaman dan biopestisida. Asap cair grade C yang telah dilakukan destilasi lanjutan bisa juga digunakan pada pengawet makanan (bakso, mi, tahu, dan nugget).

Dengan adanya mesin ini, petani bisa mengatasi permasalahan lingkungan dan harga pupuk kimia yang mahal, dikarenakan penggunaan pupuk kimia juga memiliki efek buruk jika diberikan terlalu berlebihan, yaitu menyebabkan tanah kehilangan unsur hara dan kerusakan lingkungan.

Kepala Desa Stabat Lama Barat, Tengku Firmansyah, menyampaikan ucapan terima kasih kepada UMSU yang telah peduli kepada petani.

“Mesin ini nantinya akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan petani,” tandasnya.

(RZD)